Taiwan Tarik Peredaran Indomie Rasa Ayam Spesial
- Taiwan menarik peredaran dua produk mi instan karena mengandung zat karsinogenik yang memicu pertumbuhan sel-sel kanker.
Industri
JAKARTA—Taiwan menarik peredaran dua produk mi instan karena mengandung zat karsinogenik yang memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Salah satu produk tersebut yakni Indomie Rasa Ayam Spesial produksi Indofood. Produk lain yakni Mie Kari Putih Ah Lai dari Malaysia.
Temuan itu menyusul pengujian yang dilakukan Biro Kesehatan Kota Taipei, Taiwan, Senin 24 April 2023. Mereka menguji kandungan etilen oksida secara acak terhadap 30 produk mi instan yang beredar di pasar tradisional, toko modern, pedagang eceran, grosir importir, hingga toko makanan khusus Asia Tenggara.
Sebagai informasi, etilen oksida merupakan senyawa kimia yang berpotensi menyebabkan leukemia atau kanker darah akibat tubuh memproduksi sel darah putih abnormal. Senyawa tersebut juga berpotensi memicu limfoma atau kanker kelenjar getah bening. Dilansir dari media Taiwan, SETN, Indomie Rasa Ayam Spesial dan Mie Kari Putih Ah Lai mengandung zat karsinogenik tersebut.
- Capai 27 Kesepakatan Investasi di Hannover Messe, Ini Langkah Lanjutan Kemenperin
- Ramai Diperbincangkan, Apa Itu Coachella?
- Trafik Broadband Telkomsel Naik 11,7 Persen Selama Momen Ramadan dan Idulfitri 2023
Merujuk hasil pengujian, etilen oksida pada Indomie ditemukan di paket bumbu yakni sebesar 0,187 mg/kg. Adapun kandungan etilen oksida pada Mie Ah Lai ditemukan pada mi serta kemasan saus dengan kandungan masing-masing sebesar 0,065 mg/kg dan 0,084 mg/kg. Dalam laporan, tidak dijelaskan berapa standar etilen oksida yang dibolehkan sesuai aturan setempat.
Namun Kepala Divisi Obat dan Makanan di Biro Kesehatan Taipei, Chen Yiting, memastikan besaran etilen oksida di dua produk mi instan itu tidak sesuai standar kelonggaran residu pestisida yang diatur Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
“Berdasarkan hukum, telah diperintahkan untuk segera menarik (dua produk) itu dari rak dan menghancurkannya,” ujar Chen.
Selain penarikan produk, pemerintah akan menjatuhkan denda pada para importir sekitar 60.000 dolar Taiwan atau setara Rp29 juta hingga maksimal 200 juta dolar Taiwan atau setara Rp97 triliun.
Pemerintah Taiwan menilai kandungan etilen oksida sangat berbahaya jika dikonsumsi atau dihirup. Selain memicu kanker dan sejumlah iritasi, senyawa itu dapat menyebabkan cacat lahir dan keturunan.