Tak Cuma Kalteng dan Sumut, Jokowi Bakal Ciptakan Food Estate di Sumsel, NTT, Hingga Papua
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merencanakan perluasan pembangunan lahan pangan terintegrasi (food estate) dari Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Sumatra Utara hingga ke Sumatra Selatan (Sumsel), Nusa Tenggara Timur (NTT), sampai Papua.
Nasional
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merencanakan perluasan pembangunan lahan pangan terintegrasi (food estate) dari Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Sumatra Utara hingga ke Sumatra Selatan (Sumsel), Nusa Tenggara Timur (NTT), sampai Papua.
Jokowi mengatakan pemerintah saat ini memfokuskan terlebih dahulu untuk pembangunan food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) yakni di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Food estate juga tengah disiapkan di Sumatra Utara (Sumut) yakni di Kabupaten Humbang Hasundutan.
“Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu, meskipun juga ada rencana akan kita lanjutkan setelah ini. Sudah mulai pengerjaan di lapangan untuk di provinsi yang lain, yaitu di Papua maupun di NTT dan di Sumatra Selatan. Tetapi ini apa akan kita diskusikan setelah yang dua ini betul-betul sudah bisa berjalan,” kata Presiden dalam ratas Lanjutan Pembahasan Food Estate secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 23 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Food Estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan di suatu kawasan. Food estate juga dapat menjadi lahan produksi pangan nasional, cadangan pangan, penyimpanan dan distribusi pangan.
Masih Terkendala
Presiden mengatakan untuk pembangunan lahan food estate sudah berjalan di Kalteng dan Sumut. Namun memang terdapat beberapa kendala, yang salah satunya terkait dengan kepemilikan lahan di wilayah yang akan dijadikan food estate.
“Ini menimbulkan sedikit masalah. Tetapi saya yakin, dan saya minta menteri ATR/BPN bisa segera menuntaskan ini karena ini menyangkut sebuah area yang sangat luas,” ujar dia.
Presiden menekankan pentingnya pembangunan food estate untuk mengantisipasi potensi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. Hal tersebut juga sudah beberapa kali diungkapkan Badan PBB untuk Makanan dan Pertanian (Food and Agricultural Organization/FAO).
Selain itu, pemerintah mengembangkan food estate untuk meningkatkan produksi pangan, agar dapat mengurangi impor komoditas pangan
“Hal ini juga untuk mengantisipasi perubahan iklim serta juga tidak kalah pentingnya dalam mengurangi ketergantungan kita pada impor pangan. Ini penting,” ujar Presiden. (SKO)