<p>Asuransi Unit Link bukan Investasi/ YouTUbe @Yofie Setiawan</p>
Gaya Hidup

Tak Hanya Berpikir Untungnya, Nasabah Perlu Paham Risiko Produk Asuransi

  • JAKARTA-Asuransi jiwa yang sekaligus menawarkan manfaat investasi alias unit link memang menarik perhatian konsumen. Ibaratnya, setali tiga uang. Namun, penting untuk memahami betul model produk unit link yang bakal dibeli, seperti manfaat dan risiko yang dihadapi. Produk asuransi dengan manfaat proteksi dan investasi turut terdampak akibat pasar investasi yang turun di masa pandemi sehingga imbal […]

Gaya Hidup
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA-Asuransi jiwa yang sekaligus menawarkan manfaat investasi alias unit link memang menarik perhatian konsumen. Ibaratnya, setali tiga uang. Namun, penting untuk memahami betul model produk unit link yang bakal dibeli, seperti manfaat dan risiko yang dihadapi.

Produk asuransi dengan manfaat proteksi dan investasi turut terdampak akibat pasar investasi yang turun di masa pandemi sehingga imbal hasil yang di miliki nasabah pun ikut terjun bebas.

Pengamat Asuransi Dedi Kristianto mengatakan, terdapat beberapa hal yang memang perlu dilakukan pelaku usaha asuransi agar memberikan kenyamanan investasi bagi para nasabahnya.

Pertama, memberikan informasi dan update secara berkelanjutan kepada para nasabah tentang kondisi investasi di masa pandemi ini, serta hal-hal yang akan dan telah dilakukan baik dalam internal perusahaan maupun kebijakan pemerintah untuk bisa menjaga investasi yang ada.

Kedua, menekankan kepada nasabah bahwa produk investasi unit link tidak hanya berisi investasi, tetapi juga proteksi jiwa dan kesehatan.

“Pandemi yang terjadi saat ini, dalam pandangan saya, juga memberi peluang besar pada industri asuransi karena kondisi tersebut meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan diri dan mereka menyadari bahwa biaya kesehatan itu besar, dan itu akan menjadi masalah jika harus ditanggung sendiri. Oleh karenanya, asuransi adalah jawabannya. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana industri asuransi menjawab dan mempersiapkan diri peluang besar ini,” jelas Dedi kepada TrenAsia.com belum lama ini.

Keyakinan terhadap prospek positif asuransi unit link ke depan juga dimiliki oleh sejumlah investor. Wilwatikta, seorang nasabah AXA Mandiri yang memiliki produk asuransi jiwa unit link untuk dana pendidikan ketiga anaknya, mengungkapkan, sejak Maret hingga April lalu, nilai investasi miliknya mengalami penurunan yang signifikan.

Wajar

Namun, Wilwatikta mengaku, hal demikian adalah wajar sebab dia membaca pernyataan transaksi yang dikirim AXA Mandiri setiap bulannya. Berbekal informasi transparan tersebut, dia mengetahui pergerakan dana dan percaya nilai investasi tersebut akan meningkat kembali sesuai dengan kondisi ekonomi negara yang lebih baik ke depannya.

“Naik turun investasi, kan, hal yang wajar, sesuai dengan kondisi pasar saat itu. Harga unit yang ada di AXA Mandiri juga cukup kompetitif. Dari informasi-informasi tersebut saya malah menyimpulkan bahwa semestinya saat ini waktu yang tepat untuk membeli. It’s time to buy. Jadi, mestinya lebih dimanfaatkan lagi untuk investasi yang lebih baik,” jelasnya.

Sejak 2013, ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai konsultan kecantikan ini telah mempercayakan proteksi dan investasinya di AXA Mandiri yang difokuskan untuk mendanai pendidikan anaknya.

“Berbeda dengan menabung secara konvensional, yang hanya dapat bunga, di sini saya bisa dapat proteksi diri dan investasi,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, dengan nilai premi dari produk Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Plus yang dibayarkan senilai Rp500 ribu setiap bulan, asuransi pilihannya pad tujuh tahun silam itu dapat menyelamatkan keuangan keluarga, khususnya persiapan dana untuk masuk sekolah anak pertamanya. Menurutnya, AXA Mandiri sangat membantu dalam proses penarikan dana investasi ketika dibutuhkan mendesak.

“Lima tahun setelah punya polis, putra pertama saya membutuhkan dana pendidikan yang lumayan besar. Alhamdulillah, saya terbantu sekali dengan AXA Mandiri. Prosesnya cepat, tidak sampai 10 hari dana investasi saya sudah cair,” ujar dia.