<p>Ilustrasi wanita lelah dan mengantuk/freepik.com/racool_studio</p>
Gaya Hidup

Tak Hanya Karena Stres, Inilah Penyebab Melemahnya Sistem Imun Tubuh

  • Tak hanya karena stres, inilah kebiasaan yang dapat melemahkan sistem imun

Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA – Pandemi COVID-19 kini masih melanda berbagai wilayah di Indonesia.

Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan tubuh, agar sistem imun tetap terjaga.

Seharusnya tidak mengherankan bahwa sering mencuci tangan, divaksinasi lengkap, cukup tidur, dan makan makanan yang sehat adalah cara yang efektif untuk melindungi diri Anda dari virus dan kuman lainnya.

Akan tetapi, ada beberapa faktor dan kebiasaan dalam hidup Anda yang justru dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh.

Berikut penjelasannya, seperti yang telah dikutip dari laman Everyday Health.

Stres
Stres berkepanjangan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Stres membuat otak meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat merusak fungsi sel T yang dapat melawan infeksi.

Kesepian
Merasa kesepian dapat merusak sistem kekebalan Anda, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroimmunology pada bulan Desember 2014. Penelitian yang dilakukan pada tikus, menemukan bahwa peningkatan kecemasan yang terkait dengan kesepian menyebabkan penekanan sistem kekebalan yang lebih besar dan lebih banyak stres oksidatif, atau kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Gaya Hidup Sedentari
Seiring waktu, terlalu banyak duduk dan menghindari olahraga dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk melawan infeksi, menurut sebuah studi Januari 2012 di American Journal of Preventive Medicine. Terlepas dari usia, jenis kelamin, dan kebiasaan berbahaya lainnya seperti merokok dan minum, gaya hidup yang tidak banyak bergerak terkait dengan peningkatan risiko kematian dini.

Terlalu Banyak Berolahraga
Terlalu banyak olahraga berat, yang disebut sindrom overtraining, dapat melemahkan tubuh dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi, menurut tinjauan Desember 2012 di Acta Clinica Croatica.

Merokok
Nikotin dalam rokok dapat meningkatkan kadar kortisol, sekaligus mengurangi pembentukan antibodi sel B dan respons sel T terhadap antigen. Uap dari rokok elektrik juga dapat merusak paru-paru dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.