Tak Hanya Permata Mahkota Ratu Elizabeth II, Inilah Artefak Budaya yang Diambil Kerajaan Inggris dari Negara Lain
- Beberapa waktu kata ‘Koh-i-Noor’ atau ‘Kohinoor’ menjadi trending di media sosial Twitter India usai Ratu Elizabeth II dikabarkan meninggal dunia
Gaya Hidup
JAKARTA - Beberapa waktu kata ‘Koh-i-Noor’ atau ‘Kohinoor’ menjadi trending di media sosial Twitter India usai Ratu Elizabeth II dikabarkan meninggal dunia. Hal ini karena Kohinoor merupakan salah satu dari 2.800 batu permata yang dipasang di mahkota Ratu Elizabeth II dan sebenarnya permata tersebut berasal dari India dan selama ini sudah ada desakan agar permata tersebut dikembalikan ke India.
Ternyata tidak hanya Koh-i-Noor, inilah artefak budaya negara lain yang diambil oleh Kerajaan Inggris, seperti yang dilansir dari laman Business Insider Afrika Selatan.
Perunggu Benin
Pada 1897, Kerjaan Inggris disebut mengirim pasukan dalam suatu ekspedisi dan menghukum pemberontak Benin (Nigeria) yang membalas kekuasaan kerajaan. Hal tersebut membuat lebih dari 900 benda bersejarah bekas Kerjaan Benin termasuk lebih dari 200 plakat perunggu saat ini beraada di British Museum dan masih menjadi bagian dari koleksi ‘benda yang diperebutkan’.
Sejak memperoleh kemerdekaan pada tahun 1960, Nigeria telah berusaha agar perunggu tersebut dikembalikan. Meskipun perunggu tersebut telah setuju untuk meminjamkan Perunggu Benin ke Nigeria, namun sejauh ini belum menyetujui untuk mengembalikan sepenuhnya.
- Subaru Serahkan All New BRZ kepada 8 Konsumen Pertama di Indonesia.
- Konversi ke Kompor Listrik Tidak Berlaku Tahun Ini, Airlangga: Anggaran Belum Dibicarakan
- Deklarasi GREEN, Upaya Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Terapkan ESG
The Parthenon Marbles
Parthenon Marbles atau yang dikenal sebagai Elgin Marbles sudah menjadi sumber perdebatan sengit mengenai repatriasi museum Inggris. Parthenon Marbles menggambarkan pengunjung yang merayakan ulang tahun Dewi Athena dan centaur serta Lapith yang diambil dari Parthenon di Yunani antara tahun 1801 dan 1805. Hingga saat ini British Museum telah menolak untuk mengembalikan The Parthenon Marbles.
Batu Rosetta
Batu Rosetta yang berada di British Museum sering dijadikan sebagai objek monumental yang memungkinkan para peneliti untuk menguraikan dan memahami budaya serta sejarah Mesir Kuno. Batu tersebut awalnya diambil dari Mesir oleh Napoleon Bonaparte.
Kepala Suku Maori
Kepala suku Maori yang dipenggal, dikeringkan, dan ditato dipajang di berbagai museum Eropa, termasuk British Museum. Suku Maori menggunakan pahat untuk mengukir kulit pria lalu mengisi alurnya dengan tinta.
Tato wajah tersebut mewakili status sosial yang tinggi dalam budaya Maori dan kepala yang dipenggal dan dikeringkan tersebut memiliki peran penting dalam upacara Maori. Namun, ketika orang Eropa mendarat di Selandia Baru pada tahun 1770, kepala suku Maori tidak lebih dari barang antik dan barang untuk diperdagangkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, dikabarkan Selandia Baru masih bekerja sama untuk memulangkan sisa-sisa leluhur tersebut, meskipun beberapa masih ada yang disimpan di museum.
Koh-i-Noor
Koh-i-Noor merupakan berlian potong terbesar di dunia yang ditempatkan di puncak mahkota Ratu Elizabeth II. Meskipun pemerintah India, Pakistan, Iran, dan Afghanistan semuanya telah mengklaim kepemilikan Koh-i-Noor dan telah menuntut pengembaliannya sejak India memperoleh kemerdekaan pada tahun 1947, pemerintah Inggris telah menolak klaim ini, dengan alasan bahwa permata itu diperoleh secara legal.
- Terima Transferan Rp774 Triliun, Pria Ini Rasakan Jadi Miliarder Dunia
- Mengenal Gautam Adani, Crazy Rich Asia yang Kekayaannya Geser Jeff Bezos
- Mau Renovasi Rumah, Bos BCA Jahja Setiaatmadja Jual 1 Juta Saham Senilai Rp8,73 Miliar
Itu tadi beberapa peninggalan atau artefak berharga dari negara lain yang diambil oleh Kerajaan Inggris.