Tak Hanya Terjadi di Indonesia, Inilah 4 Toko Buku yang Menutup Gerainya, Ada Amazon!
Gaya Hidup

Tak Hanya Terjadi di Indonesia, Inilah 4 Toko Buku yang Menutup Gerainya, Ada Amazon!

  • Inilah beberapa toko buku yang menutup gerai fisiknya yang ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia.

Gaya Hidup

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Baru-baru ini ramai pemberitaan soal Toko Buku Gunung Agung yang dikabarkan akan menutup seluruh gerainya pada akhir tahun 2023. Diketahui saat ini hanya ada lima toko yang tersisa dari Toko Buku Gunung Agung. Bahkan, beberapa waktu terakhir, perusahaan tersebut juga menutup sejumlah gerai yang ada di Gresik, Surabaya, Semarang, Jakarta, Bogor, dan Bekasi untuk efisiensi.

Toko Buku Gunung Agung dikabarkan akan menutup seluruh gerainya pada akhir tahun 2023

Terlepas dari hal tersebut, sebetulnya tutupnya toko buku ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Dilaporkan bahwa bisnis menjual buku seringkali beroperasi dengan keuntungan yang sedikit. Selain itu, toko buku offline sekarang juga harus menghadapi persaingan yang ketat sejak munculnya e-commerce.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ada pengecer buku yang sebelumnya sukses telah tutup selama dekade terakhir ini. Berikut beberapa toko buku yang sudah tutup di luar Indonesia seperti yang telah dirangkum dari laman Business Insider.

Daftar Toko Buku yang Menutup Gerainya

Daftar Toko Buku yang Menutup Gerainya

1. Bookstop

Bookstop didirikan pada tahun 1982 di Texas. Diketahui awalnya Bookstop berkembang pesat di seluruh negeri dengan menawarkan berbagai buku kepada pelanggan. Tujuh tahun kemudian, raksasa penjual buku, Barnes & Nobles masuk dan mengakuisisi pengecer yang lebih kecil dan akhirnya membeli Bookstop pada tahun 1989.

2. Borders Book

Borders Book berada di Michigan Amerika Serikat dan didirikan oleh lulusan University of Michigan, Tom dan Louis Borders. Tahun 1992, Kmart masuk dan membeli Borders dan menggabungkannya dengan Waldenbooks. Namun, akuisisi tersebut dengan cepat runtuh pada tahun yang sama. Dilaporkan pada tahun 2007, bisnis tersebut berhenti menghasilkan keuntungan setelah adanya e-commerce. Pada tahun 2011 Borders akhirnya menyatakan bangkrut.

3. Waldenbooks

Toko Waldenbooks pertama kali diluncurkan pada tahun 1962, meski pendirinya sebelumnya telah terjun ke bisnis penyewaan buku sejak tahun 1930-an.

Kmart membeli Waldenbooks pada tahun 1984. Di dalam Kmart, Waldenbooks dan Borders akhirnya bergabung dan kemudian menjadi penjual buku independen pada tahun 1995. Namun, akhirnya kedua penjual buku tersebut tutup selamanya setelah Borders Group mengajukan likuidasi pada tahun 2011.

4. Amazon

Pada tahun 2022 lalu Reuters mengabarkan bahwa Amazon.com Inc berencana akan menutup semua toko buku fisik, pop-up, dan toko-toko yang membawa mainan dan barang-barang rumah di Amerika Serikat dan Inggris. Meski begitu, Amazon mengatakan akan lebih fokus pada pasar grosir dan konsep department store untuk ke depannya.

Itu tadi beberapa toko buku yang menutup gerai fisiknya yang ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia.