Tak Jual BBM, BUMN Bakal Bikin Pertamina Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik
Dalam konsep baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ini, Menteri BUMN Erick Thohir sedang bernegosiasi dengan produsen baterai kendaraan listrik dari Korea Selatan dan China.
Industri
JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menyulap PT Pertamina (Persero) menjadi produsen baterai kendaraan listrik.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan nantinya holding BUMN minyak dan gas itu akan menjadi perusahaan BUMN energi yang memproduksi baterai untuk keperluan kendaraan listrik.
“Pertamina ke depan akan menjadi perusahaan BUMN yang akan memproduksi baterai kendaraan listrik,” ujarnya dalam diskusi daring di Jakarta, Senin malam, 28 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Menurut Arya, Pertamina akan berubah dari BUMN energi yang menjual bahan bakar minyak (BBM) energi fosil. Pertamina bakal menjadi BUMN penjual energi baterai untuk kendaraan listrik.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang diminta untuk menghitung sampai berapa lama energi fosil tetap dipergunakan.
Mantan Direktur Pemberitaan MNC Group milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo tersebut menyampaikan, akan ada titik tertentu nanti Indonesia akan masuk ke energi baterai.
Jajaki dengan Investor
Dalam konsep baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ini, Menteri BUMN Erick Thohir sedang bernegosiasi dengan produsen baterai kendaraan listrik dari Korea Selatan dan China.
Kementerian BUMN, kata Arya, nantinya juga akan menjajaki atau melakukan pendekatan dengan produsen baterai mobil listrik internasional, yakni Tesla.
Selain itu terkait dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN, nantinya perusahaan listrik pelat merah tersebut akan berperan sebagai pemasok listriknya.
“Ini yang kita melihat jadi rencana atau planning kita ke depan,” ujar Arya Sinulingga.
Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai terus berjalan.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim dan Investasi Ridwan Djamaluddin menuturkan sejak awal pemerintah sudah memutuskan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik. Termasuk membangun industri kendaraan listrik beserta infrastruktur pendukungnya di Indonesia.
Pemerintah juga telah menetapkan prioritas pengembangan pada kendaraan bermotor berbasis baterai. Saat ini, pembangunan infrastruktur pendukung, seperti tempat pengisian listrik terus dikembangkan. (SKO)