Aulia Mahasiswa Difabel UGM Berhasil Jadi Sutradara
Nasional

Tak Kenal Menyerah, Mahasiswa UGM Tuna Netra Ini Berhasil Jadi Sutradara

  • Perjalanan Aulia dalam menjalani karier di bidang perfilman dimulai ketika ia bergabung dalam sebuah kelas film pada tahun 2022.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

YOGYAKARTA - Dunia perfilman tanah air kembali diramaikan oleh sosok inspiratif, Aulia Rachmi Kurnia (24), mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengukir prestasi meski menghadapi keterbatasan fisik. Dalam perjalanan hidupnya yang tak terduga, Aulia mampu mengubah tantangan menjadi peluang.

Meski terlahir normal, perjalanannya berubah pada usia lima tahun saat ia mengalami sakit parah yang merenggut pengelihatannya. Namun, semangat juangnya tetap membara. Prestasi Aulia tergambar dari perjalanannya hingga berhasil diterima di Departemen Sastra Indonesia UGM pada tahun 2022. 

Perjalanan Aulia dalam menjalani karier di bidang perfilman dimulai ketika ia bergabung dalam sebuah kelas film pada tahun 2022. Bersama dengan lima teman sejawatnya yang juga memiliki keterbatasan penglihatan. kehadiran mereka dalam kelas tersebut awalnya dianggap sebelah mata oleh beberapa pihak.

“Saat itu tutornya sempat bingung juga, kenapa difabel netra ikut kelas film. Namun, akhirnya justru mendukung karena melihat kami semangat dan menjadi mentor kami sekarang ini,” ujar Aulia dilansir, ugm.ac.id, Jum’at, 18 Agustus 2023

Pada tahun 2023, ia mengambil langkah lebih jauh dengan menyutradarai film pendek berjudul "Masih Tanda Tanya." Film ini berhasil memukau penonton saat tayang perdana pada bulan Maret 2023 dan telah meraih apresiasi dari berbagai komunitas pecinta film di Indonesia.

Menjadi seorang sutradara bukanlah tugas yang mudah, terlebih lagi bagi seseorang dengan keterbatasan visual. Namun, Aulia mampu mengatasi semua tantangan tersebut dengan tekad dan dedikasi yang luar biasa. Ia memiliki pemahaman mendalam akan tanggung jawabnya sebagai sutradara, termasuk kekhawatiran akan daya tarik film bagi penonton. Namun, semua keraguan itu terbayar lunas dengan kesuksesan "Masih Tanda Tanya."

Aulia tidak hanya bangga atas pencapaian ini, tetapi juga merasa bahagia karena dapat menginspirasi orang lain melalui karya-karyanya. Ia memiliki rencana besar ke depannya, yaitu menulis naskah film lain yang mengangkat isu-isu inklusifitas, terutama yang berkaitan dengan disabilitas. Dengan seni dan film sebagai medianya, Aulia berharap dapat mengubah persepsi masyarakat tentang penyandang disabilitas dan mendorong inklusivitas.

Aulia mungkin tidak pernah membayangkan bisa sampai pada titik ini. Menjadi seorang sutradara film pendek adalah impian yang tak pernah terlintas dalam pikiranya. Terlebih dengan keterbatasan visual yang dimiliki. 

Kisah Aulia Rachmi Kurnia menjadi bukti nyata bahwa semangat, tekad, dan kreativitas dapat mengalahkan segala rintangan. Melalui karya-karyanya, ia telah membuktikan bahwa inspirasi dan perubahan dapat datang dari siapa saja, tanpa memandang latar belakang atau keterbatasan.