Suasana permukiman padat penduduk di bantaran Kali Tanjung Selor, Cideng, JakartaFoto: Ismail Pohan
Nasional

Tak Seburuk Prediksi, Persentase Penduduk Miskin Indonesia Kembali ke Dua Digit

  • Pandemi COVID-19 turut meningkatkan angka penduduk miskin di Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak 2017, persentase penduduk miskin Indonesia berada di angka dua digit. Persentase penduduk miskin Indonesia pada September 2020 berada di angka 10,19 persen, naik 0,97% dari 9,22% pada September 2019.

Nasional
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Pandemi COVID-19 mau tidak mau meningkatkan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak September 2017, persentase penduduk miskin Indonesia berada di angka dua digit.

Persentase penduduk miskin Indonesia pada September 2020 berada di angka 10,19 persen, naik 0,97% dari 9,22% pada September 2019.

“Pada September tahun 2020, jumlah penduduk miskin Indonesia adalah 27,55 juta orang,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam keterangan pers virtual Senin, 15 Februari 2021. Jika dibandingkan September 2019, ada kenaikan 2,76 juta orang miskin di September 2020.

Suhariyanto menyebut pandemi COVID-19 menjadi penyebab utama peningkatan ini. Pandemi menghantam seluruh lapisan masyarakat baik atas maupun bawah dengan masyarakat lapisan bawah menerima dampak yang paling buruk. 7 dari 10 responden masyarakat kalangan bawah menyebut pendapatannya menurun selama Maret-September 2020.

Akibat pandemi COVID-19 juga, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga naik di Agustus 2020. TPT naik 1,84% menjadi 7,07% dari yang sebelumnya 5,23% di Agustus 2020.

Tercatat juga, ada 29,12 juta penduduk usia kerja atau sebesar 14,28 persen yang terdampak COVID-19 di Agustus 2020. Rinciannya adalah 2,56 juta penduduk menjadi pengangguran dan 0,76 juta penduduk menjadi bukan angkatan kerja. Selain itu, ada 1,77 juta penduduk sementara tidak bekerja dan 24,03 juta penduduk bekerja dengan pengurangan jam kerja.

Tidak Seburuk Prediksi Awal

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menganggap program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sukses menjaga angka kemiskinan berada di level 10,19% pada September 2020. Sebelumnya, Bank Dunia memprediksi persentase kemiskinan di Indonesia dapat mencapai 11,8% tanpa intervensi dari pemerintah.

“Artinya, program PEN sepanjang 2020 diperkirakan mampu menyelamatkan lebih dari 5 juta orang menjadi miskin baru,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 16 Februari 2021.

Febrio menyebut pemerintah sudah menggelontorkan dana sebesar Rp220,39 triliun sepanjang 2020 untuk program perlindungan sosial. Angka tersebut lebih tinggi dari alokasi awal 2020 yang sebesar Rp203,9 triliun. Adapun, program-program perlindungan sosial itu, antara lain adalah kartu prakerja, diskon listrik, subsidi kuota internet, dan lain-lain.