Fintech

Tambah Produk Investasi, Fintech Pluang Raih Pendanaan Rp280 Miliar

  • PT PG Berjangka Pluang, mendapatkan pendanaan senilai US$20 juta atau setara dengan Rp280 miliar dalam putaran pra-seri B.

Fintech
Dewi Aminatuz Zuhriyah

Dewi Aminatuz Zuhriyah

Author

JAKARTA – Perusahaan financial technology (fintech) bidang investasi, PT PG Berjangka Pluang, mendapatkan pendanaan senilai US$20 juta atau setara dengan Rp280 miliar (kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat) dalam putaran pra-seri B. Pendanaan ini dipimpin oleh Openspace Ventures, dengan partisipasi dari Go Ventures dan investor lainnya.

Melansir dari KrAsia, Senin 22 Maret 2021, Co-Founder dan CEO Claudia Kolonas Pluang mengatakan perusahaan berencana memperluas pilihan investasinya pada 2021. Fokusnya pada produk keuangan baru untuk akses sederhana dan nyaman ke berbagai kelas aset yang lebih luas.

Salah satu produk barunya adalah obligasi pemerintah Indonesia yang telah diterbitkan untuk mendanai pemulihan ekonomi negara pascapandemi COVID-19. Pluang juga berencana menambahkan berbagai fitur otomatis untuk membantu pengguna mengatur rutinitas menabung.

Pluang sebelumnya telah mendapatkan pendanaan pada putaran Seri A yang dipimpin Go-Ventures senilai US$3 juta setara dengan Rp42 miliar pada September 2019. Pendanaan ini dipakai untuk meningkatkan basis penggunanya menjadi lebih dari 1 juta.

Didirikan oleh Claudia Kolonas dan Richard Chua pada Agustus 2018, perusahaan ini awalnya menawarkan produk emas digital dan kemudian menambahkan indeks ekuitas Amerika Serikat, serta cryptocurrency bitcoin dan ether. Pelanggan dapat mulai menabung hanya dengan US$0,50 atau setara dengan Rp7.000.

Hingga saat ini, Pluang sudah bermitra dengan perusahaan seperti Gojek, aplikasi dompet digital Dana, serta e-commerce Bukalapak. Hal ini memungkinkan penggunanya melakukan investasi dalam aplikasi, dan berniat untuk menambah kolaborasi lebih lanjut.

Di sektor investasi emas, perusahaan menghadapi start up lain seperti Treasury, IndoGold, Masduit, dan raksasa marketplace Tokopedia yang menyediakan layanan serupa di platformnya.

Adapun, Indonesia saat ini melihat lonjakan minat investasi di antara populasi mudanya. Seperti Pluang, aplikasi seperti platform saham dan reksa dana Ajaib dan robo-advisor Bibit juga mengalami lonjakan jumlah pengguna mereka, yang melebihi 1 juta pada tahun 2020. Kebanyakan dari mereka berusia antara 27 dan 35 tahun.