Ilustrasi pembangunan proyek PT PP
Industri

Tambah Tender, PTPP Optimistis Bidik Pendapatan Rp22,1 Triliun sampai Akhir Tahun

  • – Emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) membidik target pendapatan sebesar Rp22,1 triliun hingga akhir tahun.
Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) membidik target pendapatan sebesar Rp22,1 triliun hingga akhir tahun.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengungkapkan, perseroan optimistis dapat mencapai target tersebut. “Kami senantiasa mengevaluasi proyek, baik yang sudah maupun yang belum tender. Namun secara garis besar, pencapaian kami masih sesuai dengan rencana,” ujarnya dalam acara Public Expose secara daring, Kamis, 9 September 2021.

Ia bilang, saat ini pihaknya tengah melakukan proses tender yang akan diumumkan pada September-Oktober 2021. Meskipun demikian, ia enggan menyebut secara detail terkait proyek tersebut.

Adapun untuk laba, perseroan juga memproyeksikan sebesar Rp411 miliar hingga akhir 2021. Jumlah ini lebih tinggi dari perolehan laba tahun lalu yang sebesar Rp266 miliar. Total aset perseroan juga diprediksi bakal naik hingga Rp61,4 triliun hingga akhir 2021.

Ke depan, kata Novel, pihaknya tetap memperhitungkan kondisi pandemi sebagai pertimbangan bisnis.  Di sisi lain, ia juga terus mengoptimalkan kegiatan, khususnya di area gedung dan infrastruktur.

Sebagai informasi, hingga Juli 2021, perseroan tercatat telah menyelesaikan beberapa proyek, antara lain Junction Dawuan Tol sebesar Rp825 miliar, Pegadaian Tower sebesar Rp594 miliar, Gedung Kejaksaan Agung RI sebesar Rp500 miliar, dan jalan KIT Batang sebesar Rp350 miliar.

Kemudian, penataan Kasawan Pura Besaki sebesar Rp344 miliar, Mandalika Infrastructure Fase 2 sebesar Rp342 miliar, infrastruktur Kabupaten Alor sebesar Rp271 miliar, RS Banten sebesar Rp241 miliar, dan irigasi Bintang Bano sebesar Rp212 miliar.

Untuk kinerja, sepanjang paruh pertama tahun ini, laba perseroan melesat hingga 309,5% year-on-year (yoy). Tercatat, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp21 miliar per semester I-2020 menjadi Rp86 miliar.

Pendapatan Turun

Namun, pendapatan PTPP pada periode ini turun menjadi sebesar Rp6,45 triliun. Jumlah ini turun tipis 4,3% yoy dibandingkan dengan semester I-2020 yang sebesar Rp6,74 triliun.

Adapun rinciannya, jasa kontruksi menyumbang paling besar, yakni Rp4,8 triliun. Selain itu, pendapatan perseroan juga disumbang oleh EPC (Engineering, Procurenment-Construction) Rp661 miliar, properti, dan realti Rp678 miliar.

Kemudian, persewaan perlatan Rp52,4 miliar, pracetak Rp121 miliar, energi Rp60 miliar, serta pendapatan keuangan atas konstruksi aset keuangan konsesi Rp36 miliar. 

Total liabilitas perseroan tercatat naik menjadi Rp41,2 triliun, dari akhir tahun lalu sebesar Rp39,4 triliun. Begitu pun dengan total ekuitas yang naik tipis menjadi Rp14,1 triliun, dari sebelumnya Rp14 triliun per Desember 2020.

Perseroan per Juni 2021 membukukan kas dan setara kas sebesar Rp5,4 triliun, turun dari Rp7,5 triliun per akhir tahun lalu. Kendati demikian, total aset PTPP masih bisa tumbuh menjadi Rp55,3 triliun, dari Rp53,4 triliun per akhir tahun lalu.