Tambang Batu Bara Adaro Minerals IPO Rp100-Rp125 Per Lembar, Bidik Dana Segar Rp756 Miliar
- Perusahaan tambang batu bara PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menawarkan 6,04 miliar lembar saham lewat IPO. Harga saham dipatok Rp100-Rp125 per lembar, sehingga total dana yang bakal diraup senilai Rp604,8 miliar-Rp756,07 miliar.
Komunitas
JAKARTA - Perusahaan tambang batu bara PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di PT Bursa Efek Indonesia.
Dikutip dari e-IPO.co.id pada Kamis, 9 Desember 2021, emiten tambang batu bara ini menawarkan 6,04 miliar lembar saham lewat IPO. Harga saham dipatok Rp100-Rp125 per lembar, sehingga total dana yang bakal diraup senilai Rp604,8 miliar-Rp756,07 miliar.
Anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) ini masuk ke dalam sektor energi, dengan subsektor produksi batu bara. Total saham yang ditawarkan merupakan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
- Gara-Gara Malaysia, Kerugian Tambang Emas J Resouces Membengkak
- IPO OBM Drilchem, Saham OBMD Listing Hari Ini Rp180 Selembar
- Produsen Cat Avian Milik Crazy Rich Surabaya IPO, Saham AVIA Listing Hari Ini Rp930 Selembar
Penjamin pelaksana emisi IPO Adaro Minerals adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia. Periode book building pada 9-16 Desember 2021.
Konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir menjabat sebagai komisaris utama Adaro Minerals. Sedangkan, Direktur Utama Adaro Minerals dijabat oleh Iwan Dewono Budiyuwono.
Kinerja Adaro Minerals
Berdasarkan laman resmi perseroan, pendapatan Adaro Minerals sepanjang 2020 mencapai US$123,3 juta setara Rp1,77 triliun (kurs Rp14.400 per dolar Amerika Serikat). Pendapatan itu naik 12,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode 2019 senilai US$109,18 juta.
Akan tetapi, Adaro Minerals dalam tiga tahun berturut-turun masih menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Nilai kerugian pada 2018 mencapai US$52,27 juta (Rp752,7 miliar), kemudian pada 2019 rugi US$1,45 juta (Rp20,9 miliar), dan pada 2020 rugi US$27,44 juta (Rp395,25 miliar).
Total aset Adaro Minerals mencapai US$852,8 juta pada akhir 2020 dengan liabilitas US$596,07 juta. Saat yang sama, utang bersih perseroan mencapai US$456,68 juta setara Rp6,57 triliun.
Berikut profil Adaro Minerals:
Kode Emiten
ADMR
Sektor
Energy
Subsektor
Coal Production
Bidang usaha
Pertambangan batu bara metalurgi melalui perusahaan anak, jasa pertambangan dan konsultasi manajemen
Ringkasan Perusahaan Emiten
Perseroan bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi melalui perusahaan anak dan menjalankan kegiatan usaha berupa jasa pertambangan dan jasa konsultasi manajemen. Perseroan merupakan perusahaan di bawah naungan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Dalam menjalankan usahanya, perseroan dan perusahaan anaknya didukung dengan rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area.
Dalam menjalankan kegiatan usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi tersebut, masing-masing dari 5 perusahaan anak mempunyai konsesi tambang berdasarkan PKP2B yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dengan total luas 146.579 hektare. Pada tanggal 31 Agustus 2021, keseluruhan konsesi PKP2B tersebut memiliki sumber daya sebesar 980,0 juta ton dan cadangan sebesar 170,7 juta ton batu bara metalurgi yang berkualitas tinggi. Untuk tambang PT Maruwai Coal (MC) yang saat ini aktif, estimasi sumber daya dan cadangan menggunakan data topography 25 Mei 2021. Kelima konsesi PKP2B tersebut merupakan bagian dari Cekungan Kutei Atas (Upper Kutei Basin), yang memiliki endapan batu bara metalurgi yang merupakan salah satu area greenfields terbesar secara global.
- 76 Perusahaan Pinjol Gulung Tikar, AFPI Tetap Pede
- Google Kucurkan Kredit Modal Rp147 Miliar untuk UMKM
- Inilah Kelebihan Rokok IQOS yang Pabriknya Dibangun HM Sampoerna di Karawang Rp2,4 T
Pada tahun 2020, perusahaan anak memproduksi batu bara sebesar 1,88 juta ton, atau 70% di atas produksi pada tahun 2019 yang mencapai 1,1 juta ton. Seluruh batu bara yang diproduksi pada tahun 2020 merupakan batu bara metalurgi jenis Hard Coking Coal (HCC) dari konsesi Maruwai yang memulai produksi pada tahun 2019. Konsesi Maruwai mengandung batu bara HCC mid-vol kualitas tinggi dengan kandungan abu dan fosfor yang rendah. Pada periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2021, perusahaan anak telah melakukan penjualan sebanyak 1,43 juta metrik ton batu bara yang dikirim ke pasar internasional meliputi China, India, Jepang dan Indonesia. Perusahaan anak terus mengembangkan pasar batu bara metalurgi dan bermaksud untuk meningkatkan produksinya seiring pertumbuhan penjualan. Di saat yang sama, perusahaan anak juga terus melakukan investasi pada sarana pendukung dan fasilitas penambangan.
Saat ini, perseroan melalui perusahaan anak telah mengoperasikan dua konsesi PKP2B, yaitu melalui PT Lahai Coal (LC) dan MC. LC telah memproduksi batu bara sejak tahun 2015 dan memproduksi batu bara green coal. Sedangkan, MC telah memproduksi batu bara HCC serta green coal sejak tahun 2019 dan melakukan shipment pertama pada tahun 2020. Sementara itu, tiga wilayah PKP2B perusahaan anak (PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal dan PT Juloi Coal) masih memerlukan eksplorasi lanjutan. Secara indikatif, wilayah tersebut menunjukan perseroan dan perusahaan anak merupakan salah satu perusahaan yang memiliki area greenfields terbesar di wilayah Kalimantan Tengah untuk komoditas batu bara metalurgi.
Perseroan juga menyediakan jasa pertambangan melalui penyewaan crushing plant yang terletak di Wara, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan dan berada di area tambang milik PT Adaro Indonesia (AI). Alat crushing plant ini mulai dijalankan di tahun 2019 yang berfungsi untuk menghancurkan batu bara dan mengalirkan batu bara ke area stockpile melalui ban berjalan. Crushing plant ini memiliki kapasitas 800 ton per jam dan saat ini alat tersebut disewakan ke AI dengan target produksi sebesar 1 juta ton per tahun.
Perseroan memiliki keunggulan kompetitif sebagai berikut:
1. Kualitas produk
2. Produsen batu bara HCC pertama dan satu-satunya di Indonesia
3. Potensi sumber daya dan cadangan batu bara yang besar
4. Pengalaman manajemen dengan rekam jejak yang telah terbukti dan prospek pertumbuhan yang solid
5. Biaya penambangan yang rendah dan rantai pasokan yang terintegrasi
6. Kepedulian terhadap lingkungan dan komunitas
Alamat
Cyber 2 Tower Lantai 34, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No.13, Jakarta 12950 - Indonesia
Situs Perusahaan Emiten
https://www.adarominerals.id
Jumlah Saham Ditawarkan
6.048.580.000 saham
Persentase dari Total Saham Dicatatkan
15%
Partisipan Admin
KI - Ciptadana Sekuritas
Penjamin Emisi Efek
KI - Ciptadana Sekuritas Asia