<p>Ilustrasi industri pertambangan. / Pixabay</p>
Korporasi

Tambang Batu Bara TOBA Milik Luhut Rights Issue Rp94 Miliar Buat Investasi

  • Emiten tambang batu bara milik Luhut Binsar Pandjaitan, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) akan menggelar rights issue melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.880.000.000 saham baru.

Korporasi

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Emiten tambang batu bara milik Luhut Binsar Pandjaitan, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) akan menggelar rights issue melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.880.000.000 saham baru. Adapun penjualannya akan dihargai sebesar Rp50 per lembar.

Dengan demikian, dana yang akan diraup perseroan dalam aksi korporasi kali ini sebesar Rp94 miliar.

Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan perseroan, Senin, 10 Mei 2021, seluruh dana yang diperoleh dari rencana penambahan modal ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi yang menjadi kewajiban perseroan, akan digunakan untuk memperkokoh struktur permodalan dan membiayai investasi kegiatan.

Disebutkan, rencana penambahan modal dengan HMETD ini akan dilakukan dengan dua opsi. Pertama, sebelum perseroan memberikan hak opsi untuk membeli saham baru kepada manajemen dan karyawan perseroan. Penambahan modal tersebut dinilai akan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak-banyaknya 23,3%.

Sementara itu, jika aksi korporasi dilakukan setelah perseroan menambah modal tanpa memberikan HMETD atau memberikan hak opsi untuk membeli saham baru kepada manajemen dan karyawan perseroan, modal perseroan akan meningkat sebanyak-banyaknya 25,3%.

Adapun bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD, akan terkena dilusi kepemilikan saham sebanyak-banyaknya 20,2% dari persentase kepemilikan saham perseroan.

Selain itu, kali ini perseroan juga akan melaksanakan program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) melalui penambahan modal tanpa memberikan HMETD.

“Program MESOP ini dilakukan untuk memberikan motivasi dan penghargaan, serta meningkatkan loyalitas manajemen dan karyawan perseroan,” tulis keterangan tersebut.

Adapun jumlah saham yang dikeluarkan sebanyak-banyaknya 160.999.280 lembar saham senilai Rp50 per lembar saham. Jumlah tersebut kurang lebih 2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Perseroan pun akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Juni 2021.

Sebagai informasi, saat ini kepemilikan saham TOBA mayoritas dimiliki oleh Highland Strategic Holdings Pte Ltd sebesar 61,91%. Kemudian, Bintang Bara B.V dan PT Toba Sejahtera masing-masing sebesar 10%, dan PT Bara Makmur Abadi 6,25%.

Sementara itu, PT Sinergi Sukses Utama mengempit 5,1% dan publik sebesar 6,74%. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memiliki saham TOBA lewat PT Toba Sejahtera. (SKO)