Tampak Manis Namun Berbahaya, Apa Itu Love Bombing?
- Love bombing atau bom cinta adalah bentuk pelecehan psikologis dan emosional dalam upaya memanipulasi seseorang untuk menjalin hubungan dengan pelaku.
Gaya Hidup
JAKARTA - Love bombing atau bom cinta adalah bentuk pelecehan psikologis dan emosional dalam upaya memanipulasi seseorang untuk menjalin hubungan dengan pelaku.
Psikolog Alaina Tiani Ph.D, mengatakan kepada Health Clevel Clinic, seperti dilansir oleh TrenAsia.com pada Kamis, 8 Mei 2023. "Awalnya, Anda mungkin merasa aman, terjamin, dan terhanyut karena dorongan harga diri dan membuat Anda merasa penting dan diinginkan".
Lebih lanjut Dr. Alaina mengatakan bahwa tujuan dari love bombing adalah untuk mendapatkan kendali atas orang lain “Tujuan akhir dari pelaku love bombing bukan hanya untuk mencari cinta, tetapi untuk mendapatkan kendali atas orang lain. Seiring waktu, itu adalah upaya untuk memanipulasi Anda dan membuat Anda merasa berhutang dan bergantung padanya."
Bentuk dari Love Bombing
Love bombing biasanya berbentuk:
- Sanjungan dan pujian yang berlebihan.
Komunikasi berlebihan tentang perasaan mereka untuk Anda.
- Menghujani Anda dengan hadiah yang tidak dibutuhkan / tidak diinginkan.
- Pembicaraan awal dan intens tentang masa depan Anda bersama.
Dr. Tiani menjelaskan contoh love bombing “Jika Anda menolak ajakan dari seseorang yang suka membom Anda atau mereka merasa Anda tidak memenuhi kebutuhan mereka, mereka mungkin akan mengancam atau mencaci Anda”.
- Kibasan Rp1,6 Triliun per Tahun Bikin Kante Hijrah ke Arab Saudi
- Tanggapan Pelatih Argentina Soal Duel Lawan Indonesia di Jakarta
- Beri Apresiasi ke Putri Ariani, Sandiaga Uno Panen Hujatan Warganet
"Mereka menginginkan jaminan terus-menerus bahwa mereka dicintai dan berharga dan ini berasal dari rasa tidak aman yang mendasarinya."
Love bombing bisa terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Love bombing paling sering terjadi pada hubungan romantis namun tak menutup kemungkinan juga terjadi pada hubungan keluarga dan pertemanan.
Mengapa Seseorang Melakukan Love Bombing
Love bombing biasanya didorong oleh rasa insecure atau ketidakamanan seseorang, ketidakmampuan untuk percaya, dan ketergantungan pada orang lain. Love bombing juga kerap dikaitkan dengan gangguan kepribadian narsistik.
Beberapa orang juga melakukan love bombing karena mempelajari perilaku ini dari orang tua mereka, atau dari hubungan yang kasar di masa lalu.
Love bombing juga bisa menjadi efek samping dari trauma masa kecil yang belum terselesaikan.
3 Fase Love Bombing
Fase Idealisasi
Selama fase ini, pasangan Anda membombardir Anda dengan cinta dan kasih sayang yang berlebihan untuk menarik Anda dan meyakinkan Anda untuk lengah. Pada awalnya, mungkin tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau mudah untuk terhanyut.
Fase Devaluasi
Setelah Anda lengah dan merasa nyaman dalam hubungan, tanda bahaya mulai muncul. Pasangan Anda mungkin mencoba untuk mengontrol Anda dengan berbagai cara. Mereka mungkin menjadi lebih menuntut waktu Anda dan marah ketika Anda membuat rencana tanpa mereka.
- 5 Pertanyaan yang Bisa Membantu Menemukan Tujuan Anda
- BTN dan Polda Bongkar Kejahatan Perbankan Bermodus Bunga Deposito Tinggi
- 5 Rekomendasi Serial Terbaru Netflix Tayang Juni 2023
Mereka mungkin juga mencoba membatasi akses ke teman dan keluarga Anda, dan membuat Anda berpikir bahwa tidak ada yang salah dengan perilaku mereka. Dalam kasus yang paling parah, mereka mungkin menggunakan rasa takut dan intimidasi untuk membuat Anda berperilaku berbeda dari biasanya dan bahkan melakukan kekerasan fisik.
Fase Pembuangan
Saat Anda mengonfrontasi mereka tentang perilaku berbahaya mereka atau mencoba mengatur ulang batasan yang sehat, pasangan Anda mungkin menghindari pertanggungjawaban dengan menolak untuk bekerja sama dan berkompromi atau dengan meninggalkan hubungan. Ini dapat membuat Anda merasa bingung, bingung, atau seperti Anda gagal memperbaiki sesuatu.
Baca juga: Tren Istilah: Apa itu Gaslighting dan Bahayanya untuk Korban?
Dampak dari love bombing tidak bisa diremehkan. Dalam banyak kasus, seseorang yang pernah menerima love bombing akan merasa kesulitan untuk mempercayai calon pasangan lain dan mempercayai perasaan mereka sendiri ketika akhirnya berkencan.
Namun, terdapat jalan keluar untuk menghindarkan Anda dari love bombing. Yaitu dengan mulai bersikap terbuka dan jujur pada diri sendiri tentang pengalaman Anda. Anda juga harus menetapkan batasan yang sehat dengan pasangan sejak awal berhubungan. Semoga bermanfaat!