Tanda-tanda Penyurutan Inflasi Semakin Nyata, Nilai Kurs Rupiah Berpotensi Menguat
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 3 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 22 poin di posisi Rp14.910 per-dolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi menguat hari ini karena tanda-tanda penyurutan inflasi yang semakin nyata.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 3 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 22 poin di posisi Rp14.910 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 2 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 87 poin di level Rp14.888 per-dolar AS.
- Mulai Khawatir Krisis Penduduk, China Bolehkan Pasangan Belum Menikah Punya Anak
- Insight CEO: Selain Sukses Besarkan BSI, Hery Gunardi Juga Piawai Mengelola Harta Pribadi
- Siap IPO, Simak Kondisi Keuangan Pertamina Geothermal Energy
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah saat ini didukung oleh sentimen positif dari sikap bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang melunak.
Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada awal Februari kemarin, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai dengan ekspektasi.
Seusai pertemuan tersebut, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa tanda-tanda penyurutan inflasi sudah muncul.
Akan tetapi, ia pun mengatakan bahwa perkembangan yang ada sejauh ini menunjukkan bahwa masih terlalu dini untuk mengklaim kemenangan atas inflasi.
Sementara itu, data-data ekonomi global pun menunjukkan aktivitas yang mulai membaik sehingga selera terhadap aset berisiko pun kembali tumbuh.
- Ramai Jadi Pembicaraan, Berikut Fakta Series The Last of Us yang Viral
- Penemuan Mumi Firaun Tertua di Dekat Piramida Saqqara
- INFO BMKG: Gempa Guncang Kab. Bandung di Darat 23 km Tenggara 4.0 Magnitudo
"Ini memunculkan persepsi bahwa ekonomi ke depan semakin membaik dan mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko," ujar Ariston kepada TrenAsia, Jumat, 3 Februari 2023.
Akan tetapi, Ariston pun mengatakan bahwa penguatan dolar AS masih berpotensi terjadi karena data tenaga kerja Paman Sam yang cukup positif sehingga The Fed bisa saja memperketat lagi kebijakan moneternya untuk menekan inflasi hingga ke target 2%.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.830-Rp14.859 per-dolar AS.