Tandatangani MoU dengan JPEN, PGN Siapkan Pasokan dan Infrastruktur Gas Bumi di Jawa Tengah
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Jateng Petro Energi (Perseroda) alias JPEN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). MoU ini terkait rencana penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi di Provinsi Jawa Tengah.
Industri
JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Jateng Petro Energi (Perseroda) alias JPEN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). MoU ini terkait rencana penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi di Provinsi Jawa Tengah.
Penandatanganan perjanjian tersebut dilaksanakan secara virtual dalam acara Jateng Gas Business Gathering 2021, Kamis 15 April 2021.
Disaksikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, penandatanganan dilakukan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk Syahrial Mukhtar serta Direktur Utama PT Jateng Petro Energi (JPEN) Muhammad Iqbal.
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- Cegah Ledakan Kasus COVID-19, Pemerintah Geser dan Hapus Hari Libur Nasional Ini
- Penyaluran KPR FLPP: BTN Terbesar, Tiga Bank Daerah Terbaik
Syahrial menjelaskan bahwa MoU ini bertujuan untuk mengkaji potensi kerja sama terkait rencana penyediaan pasokan gas bumi dalam bentuk compressed natural gas (CNG) beserta infrastruktur pendukungnya, untuk memenuhi kebutuhan energi di Jawa Tengah.
Untuk wilayah Jawa Tengah, menurutnya potensi pasar masih dapat berkembang, di mana saat ini permintaan terpusat pada kawasan industri eksisting. Strategi penyaluran yang digunakan menggunakan beberapa moda yaitu gas pipa, CNG, maupun LNG menyesuaikan dengan kebutuhan.
Dengan adanya MoU dengan JPEN, lanjut Syarial, diharapkan dapat memberikan dukungan untuk penyediaan infrastruktur CNG. JPEN sendiri merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) Provinsi Jawa Tengah yang bergerak di bidang hulu dan hilir migas, energi baru terbarukan (EBT), dan jasa penunjang.
“Untuk sumber pasokannya, PGN saat ini memiliki beberapa opsi sumber pasokan gas untuk Jawa Tengah seperti Jimbaran Tiung Biru (JTB), Saka Muriah, dan LNG teluk Lamong,” tuturnya melalui keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, Jumat 16 April 2021.
Kebutuhan Gas Bumi di Jawa Tengah
Syahrial mengutip pernyataan Ganjar Pranowo yang menyebut kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah saat ini cukup mendesak. Wilayah tersebut memiliki potensi geografis yang menguntungkan, diapit oleh dua provinsi besar yang kaya akan pasokan dan pasar gas. Selain itu, Jawa Tengah juga merupakan tujuan dari dua pipa transmisi.
Dari sisi konsumen, di Jawa Tengah banyak industri yang potensial menyerap gas bumi sebagai energi untuk produksi. Namun kendala infrastruktur atau pipanisasi menyebabkan penawaran gas bumi di Jawa Tengah menjadi tidak optimal.
“PGN telah memiliki infrastruktur Pipa Transmisi Gresik-Semarang (Gresem), serta alokasi pasokan gas yang dapat disalurkan untuk industri di Jawa Tengah. Penyaluran gas bumi bagi industri yang yang belum terjangkau jaringan pipa gas bumi dapat menggunakan moda CNG maupun LNG,” jelas Syahrial.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke 13 pelanggan industri komesial di Kawasan Industri Tambah Aji dan meluas ke Wijaya Kusuma melalui gas pipa dan CNG.
Perseroan juga menyalurkannya ke Pembangkit Tambak Lorok, serta melayani 7.093 rumah tangga. Secara keseluruhan, volume penyerapan gasnya mencapai 23,85 BBTUD.
Di sisi lain, perseroan melihat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang terus tumbuh seiring dan makin banyak kawasan industri baru yang berkembang di wilayah tersebut.
Beberapa kawasan industri seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK) dinilai potensial sebagai pasar gas bumi.
Dengan segala kapabilitas yang dimiliki, emiten berkode saham PGAS ini berupaya agar pemenuhan kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah dapat terealisasi.
Pipa Tranmisi Gresik-Semarang (Gresen) diestimasikan mampu menyalurkan gas bumi sekitar 400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Optimalisasi Distribusi
Di samping itu, perusahaan pelat merah ini juga tengah menyelesaikan interkoneksi Pipa Gresem dengan Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) untuk optimalisasi distribusi gas bumi khususnya sektor industri area Semarang dan Kendal.
Lebih lanjut, PGN terus mengupayakan penyelesaian Pipa Jumper dari Tambak Lorok ke Tambak Rejo yang diperkirakan rampung pada triwulan II-2021. Apabila sudah terhubung, maka gas bumi dari Lapangan Kepodang akan didistribusikan ke pelanggan-pelanggan potensial di Jawa Tengah.
“Gas dari Lapangan Kepodang diharapkan dapat diutilisasi untuk membangkitkan SPBG Kaligawe, sehingga akan membuat penyaluran CNG di Jawa Tengah menjadi lebih efektif dan efisien. Selama ini kebutuhan CNG Jawa Tengah dipasok dari Jawa Timur,” papar Syahrial.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Ia mengaku optimistis dengan infrastruktur yang terintegrasi dapat mempercepat akses gas bumi yang andal di Jawa Tengah. Sinergi dengan JPEN juga akan semakin memacu upaya realisasi akses gas bumi yang merata dan stabil dengan harga yang lebih efisien di Jawa Tengah.
“Kami berharap nilai lebih gas bumi dapat mendorong kemajuan dan daya saing industri di Jawa Tengah. Sebagai subholding gas, PGN siap mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun BUMD agar cita-cita bersama dalam meningkatkan daya saing industri Jawa Tengah dapat terwujud,” pungkasnya. (SKO)