<p>Ilustrasi pembangunan jembatan gantung. / Dok. kementerian PUPR</p>
Nasional

Tangani Banjir Darurat di Sintang, Pemerintah Bangun Tanggul Goetube dan Goebag

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penangan tanggap darurat banjir di Sintang, Kalimantan Barat dengan mengadakan pembangunan Tanggul.

Nasional

Liza Zahara

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penangan tanggap darurat banjir di Sintang, Kalimantan Barat dengan mengadakan pembangunan Tanggul.

Presiden Joko Widodo meninjau progres penangan banjir di Sintang ditemani Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Ketua Komisi V DPR Lasarus serta Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji pada Rabu, 8 Desember 2021.

Lebih lanjut, Joko Widodo menjelaskan bahwa penangan banjir di Sintang berupa pembangunan infrastruktur berupa pembuatan tanggul Goebag dan Goetube yang disi pasir.

“Diharapkan tanggul-tanggul tersebut dapat menangani banjir di Sintang dalam jangka pendek,” kata Joko Widodo dalam keterangan resmi, Kamis, 9 Desember 2021.

Penanganan darurat juga dilakukan untuk jangka waktu yang panjang dengan cara perbaikan lingkungan sekitar termasuk aliran sungai. Selain itu juga akan dilakukan penanaman pohon disekitar Sungai Kapuas dan Melawi agar bisa kembali berfungsi penangkapan air disekitar sungai.

Joko Widodo juga memerintahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta perusahaan-perusahaan swasta besar untuk membuat persemaian agar membantu penanaman pohon kembali dilakukan.

Dalam jangka menengah, penangan darurat banjir di Sintang akan dilakukan rehabilitas danau-danau sekitar yang akan dijadikan sebagai kolam retensi (retarding basin). ada sekitar 4 danau yang akan direhabilitasi sesuai dengan rencana Direktoran Jenderal Sumber Daya Air (SDA). 

Menteri PUPR Hadi Muljono menimpali bahwa banjir di Sintang akibat dari curah hujan tinggi ditambah penyerapan air (catchment area) di hulu Sungai Kapuas dan Melawai sudah banyak berkurang yang kemudian membuat sungai meluap.

“Di pusat ekonomi kota sebagai wilayah yang terdampak besar akan dibangun tanggul Goebag yang kuat. Saya sudah menugaskan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan 1 dan PT Wijaya Karya (Wika) agar cepat diselesaikan pembangunannya karena Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak hujan akan segera terjadi di 2022,” jelas Menteri Basuki.

Lebih lanjut, pembangunan tanggul dilakukan sepanjang 13,2 kilometer (km) disepanjang aliran Sungai Kapuas dan Melawai yang terjadi genangan. Terbagi menjadi 3 titik/kluster, pertama sepanjang 7,3 kilometer (km) yang akan melindungi area Kota Sintang. Kemudian tanggul sepanjang 3,2 kilometer (km) melindungi area Pasar Cina dan 2,7 kilometer (km) melindungi area keraton.

Ditargetkan proses pembangunan infrastruktur penanganan darurat banjir Sintang akan selesai di Maret 2022.