Tangani Sampah dari Hulu ke Hilir, Pasar di Banyuwangi Kini Dilengkapi dengan Bank Sampah
- Pemkab Banyuwangi menghadirkan program penanganan sampah di pasar.
Nasional
JAKARTA - Penanganan sampah penting untuk dilakukan agar lingkungan tetap terjaga. Akan tetapi, penanganan sampah yang tepat tidak bisa dilakukan secara parsial dan harus terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Hal inilah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan BUMN perbankan menghadirkan Program YOK KITA GAS (Gerakan Anti Sampah) di Pasar Rogojampi.
“Bank Sampah yang mampu mengelola satu ton sampah per harinya ini merupakan inovasi yang bagus. Ini adalah bagian dari penanganan sampah sejak di hulunya,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meresmikan pengelolaan sampah ini, seperti yang dilansir Trenasia pada Selasa, 10 Oktober 2023.
- Pernyataan Fed Pengaruhi Kenaikan Saham di Asia
- OJK Blokir 1.700 Rekening Bank yang Berhubungan dengan Judi Online
- Jokowi Soal Perang Israel-Palestina: Hentikan Segera!
Ipuk menegaskan bahwa persoalan sampah menjadi salah satu perhatian utamanya. Tidak hanya menangani tumpukan sampah yang telah hanyut di sungai atau menumpuk di pantai, tapi harus digerakkan sejak dari awal. Seperti halnya di rumah tangga, pasar dan industri yang merupakan produsen awal sampah itu sendiri. Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa program mengatasi masalah sampah ini merupakan salah satu concern dari Pemkab Banyuwangi.
Sebelumnya Pemkab Banyuwangi juga baru saja meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPST 3R) Balak di Desa Balak, Kecamatan Songgon yang merupakan kerjasama dengan pemerintah Norwegia dan korporasi dari Austria. TPS yang berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektar tersebut memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton sampah per hari. Adanya program dari BRI ini juga dinilai mampu mengatasi masalah sampah yang ada di area Kecamatan Rogojampi, khususnya Pasar Rogojampi. Diharapkan, program ini nantinya dapat menjangkau berbagai pasar di Banyuwangi.
Pada kesempatan tersebut Bupati Ipuk berkesempatan melihat secara langsung proses pengelolaan sampah di Bank Sampah TPST Rogojampi tersebut. Terdapat pengolahan sampah non organik dan organik yang masing-masing diproses menggunakan mesin yang berbeda. Selain itu Bupati Ipuk juga meninjau pengolahan sampah organik dengan metode Maggot Black Soldier Fly (BSF).
Gerakan atau program Yok Kita Gas ini difokuskan di pasar karena pasar adalah salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat yang cenderung akan menghasilkan sampah setiap hari. Cara kerja dari program ini yaitu sampah yang telah dipilah oleh pedagang akan disetorkan ke Bank Sampah TPST Rogojampi dan dapat menjadi tabungan penambah pendapatan bagi pedagang yang menjadi nasabah Bank Sampah.
Untuk sampah organik akan dikelola dalam bentuk pakan maggot, ecoenzym dan pupuk organik. Sedangkan sampah anorganik dijual lagi ke pengepul yang akan diputar untuk menjadi modal usaha Bank sampah.
- TikTok Shop Tutup 4 Oktober, Sejumlah Negara Ini Lebih Dulu Melarang Aplikasi TikTok Beredar
- Investree Raih Pendanaan Seri D Rp3,6 Triliun, Perluas Pangsa ke Timur Tengah
- BTN Targetkan Subsidi KPR 180.000 Unit
Sebagai informasi selama enam bulan berjalan Bank Sampah TPST Rogojampi telah memproses sebanyak 864 kg sampah organik dan 1.860 kg sampah anorganik per bulan. Sementara itu jumlah reduksi karbon dan metan atas pengelolaan sampah ini sebesar 9,12 kg per bulan untuk metan (CH4) dan reduksi karbon sebanyak 22,57 kg.