Profil TaniFund, Pinjol dengan Kredit Macet Tertinggi
Fintech

TaniFund Jadi Pinjol dengan Kredit Macet Tertinggi, Berikut Profilnya

  • PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund) adalah platform peer-to-peer (P2P) lending yang berfokus pada industri agrikultur di Indonesia. Tanifund mempertemukan para petani lokal melalui pinjaman modal produktif dengan risiko terukur yang berdampak sosial.
Fintech
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 21 platform pinjaman online (pinjol) atau peer to peer lending memiliki tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) di atas 5% atau disebut kredit macet. 

Dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulan September 2023 yang digelar secara online pada 9 Oktober 2023, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menyebut beberapa faktor yang menyebabkan kredit macet. 

“Salah satunya kemampuan platform memfasilitasi penyaluran dana, faktor lainnya kualitas credit scoring kepada calon penerima pinjaman, kualitas proses collection pinjaman yang sedang berjalan, dan banyaknya kerjasama dengan ekosistem seperti penyediaan fasilitas asuransi kredit dan yang sejenisnya,” terang Agusman.

Adapun fintech P2P lending dengan TWP90 paling tinggi adalah TaniFund yaitu sebesar 63,93% dan TKB90 mencapai 36,07%.

TaniFund 

PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund) adalah platform peer-to-peer (P2P) lending yang berfokus pada industri agrikultur di Indonesia. Tanifund mempertemukan para petani lokal melalui pinjaman modal produktif dengan risiko terukur yang berdampak sosial.

TaniFund telah berdiri sejak 2017 dan resmi mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Penyelenggara Fintek peer-to-peer (P2P) lending sektor agrikultur pada 2 Agustus 2021 dalam Surat Tanda Berizin KEP-64/D.05/2021.

TaniFund merupakan anak perusahaan dari TaniHub marketplace produk pertanian yang menghubungkan para petani dari berbagai daerah di Indonesia dengan para pelaku bisnis.

Berdirinya TaniFund dilatar belakangi dari permasalahan pembiayaan yang banyak dihadapi oleh petani di Indonesia. Melihat itu, TaniHub meluncurkan TaniFund dengan tujuan untuk memberikan pembiayaan bagi para petani di Indonesia. 

Perusahaan berharap dengan bantuan pembiayaan dari para funder, petani di Indonesia dapat lebih mengembangkan pertaniannya. Selain itu, masyarakat Indonesia juga dapat turut serta membantu meningkatkan perekonomian di pedesaan.

Dikutip dari TrenAsia.com pada Rabu, 11 Oktober 2023, kasus gagal bayar TaniFund pertama mencuat pada 6 Desember 2022. Tanifund gagal bayar kepada investornya yang berjumlah sekitar 128 investor dengan total nilai investasi sebesar Rp14 miliar.

Hal ini membuat TaniFund dilaporkan ke pihak berwajib yaitu Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim pada Sabtu, 29 Januari 2023 oleh Josua Victor selaku kuasa hukum lender TaniFund bersama dengan 13 orang perwakilan lender. 

Pada Kamis, 8 Juni 2023 OJK mengungkapkan bahwa TaniFund telah menyerah dan tidak lagi mampu melakukan tindakan apapun untuk menghadapi tingkat kredit macet yang tinggi.