Tank Abrams untuk Ukraina Turun Kelas
- Pentagon mempercepat pengiriman tank M1 Abrams ke Ukraina. Tetapi konsekuensinya Kyiv akan menerima Abrams versi lama.
Tekno
WASHINTON- Pentagon mempercepat pengiriman tank M1 Abrams ke Ukraina. Tetapi konsekuensinya Kyiv akan menerima Abrams versi lama.
Rencana awalnya 31 dari M1A2 Abrams yang lebih baru yang akan dikirim. Tetapi itu bisa memakan waktu satu atau dua tahun untuk dibangun dan dikirim.
Namun juru bicara Pentagon Jenderal Patric Ryder mengatakan kini keputusan telah dibuat untuk mengirim versi M1A1 yang lebih tua. “Versi lama juga disebut akan menjadikan pasukan Ukraina lebih cepat untuk belajar menggunakan dan memelihara saat digunakan melawan Rusia,” kata Ryder dikutip The Washington Post Selasa 21 Maret 2023.
Ryder tidak menyebut kapan tank ini bisa diterima Kyiv. Tetapi Pejabat yang dikutip Defense News mengatakan tank bisa dikirim dalam waktu 10 bulan.
Presiden Amerika Joe Biden mengumumkan pada bulan Januari bahwa dia akan mengirim 31 tank buatan General Dynamics Land Systems ke Ukraina. Keputusan diambil setelah Jerman membuka jalan bagi Eropa untuk mengirim tank tempur utamanya sendiri. Sebelum itu Inggris yang mengawali dengan menyatakan akan mengirim tank Challanger 2 mereka.
- Mau Kaya dari Saham Tanpa Harus Kerja? Begini Kata Lo Kheng Hong Sang Warren Buffet Indonesia
- Menyoal Perselingkuhan yang Trending Lagi: 8 Alasan Mengapa Seseorang Berselingkuh Menurut Ahli
- Pencipta Chat GPT, Sam Altman Mengaku Takut Pada Ciptaannya, Ini Alasannya
Pertimbangan lain untuk mengirim M1A1 adalah agar pengiriman peralatan agar tidak berdampak pada kesiapan Angkatan Darat atau pengiriman peralatan ke sekutu. Polandia pada bulan Januari menandatangani kontrak untuk 250 tank M1A2 Abrams SEPv3, menyusul pesanan senilai $1,4 miliar untuk M1A1 bekas.
Jika varian dasar M1A2 menampilkan sistem pengendalian tembakan, sensor, peralatan komunikasi yang lebih baik, dan banyak lagi, dibandingkan dengan
Belum tahu sub varian apa dari M1A1 yang akan dimiliki tank Ukraina ketika mereka tiba. Subvarian dari tank ini dikerahkan setelah pengenalan awal yang mencakup kontrol tembakan digital baru, sejumlah sistem baru, serta berbagai peningkatan lainnya. Subvarian yang disebut Situation Awareness (SA) kemudian dikembangkan yang menggabungkan banyak dari perbaikan ini ke dalam konfigurasi yang lebih siap diekspor.
Ryder menolak untuk mengatakan apakah M1A1 yang akan diterima Ukraina adalah varian SA. “Tank ini akan menawarkan kemampuan sangat mirip dengan M1A2,” katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baik M1A1 dan M1A2 menggunakan mesin turbin gas yang haus bahan bakar dan kompleks. Masalah yang telah menjadi titik fokus khusus dalam perdebatan tentang rencana mentransfer tank Abrams ke Ukraina. M1A1 Abrams pertama terungkap pada tahun 1985 dengan produksi dimulai pada tahun yang sama. Tank mulai beroperasi dengan Angkatan Darat Amerika pada tahun 1986. Produksi berakhir pada tahun 1992 dan sekitar 4.800 tank dibangun.
Angkatan Darat Amerika sempat mengoperasikan hampir 4.400 tank ini. Namun seluruhnya sudah dipensiunkan. Demikian juga Korps Marinir Amerika yang sempat mengoperasikan sekitar 500 tank.
Selain Amerika, tank juga diekspor ke Australia sebanyak 59 unit, Mesir (1.005) dan Irak (140). Baru-baru ini Maroko memesan 150 tank tempur utama ini.
M1A1 memiliki perlindungan lapis baja yang lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya. Turret depan dan lapis baja lambung M1A1 menampilkan lapis baja komposit yang diperkuat dengan depleted uranium mesh untuk perlindungan yang lebih baik. Tetapi depleted uranium hanya digunakan pada tank Amerika dan dilarang untuk ekspor.
Salah satu peningkatan terpenting dari M1 adalah meriam smoothbore M256 120 mm. Meriam ini awalnya dikembangkan oleh Rheinmetall dan diproduksi di Amerika dengan lisensi. Senjata ini juga dipasang pada Leopard 2 hingga versi 2A5. Senjata ini dimuat secara manual.
M1A1 Abrams memiliki jangkauan tembakan efektif lebih dari 4 km. Fitur ini berhasil didemonstrasikan selama Operasi Badai Gurun pada tahun 1991. Amunisi penembus lapis baja M829A2 khusus dikembangkan untuk M1A1. Amunisi ini untuk melawan ancaman MBT Soviet/Rusia terbaru pada saat itu, seperti T-80U dan T-90. Keduanya dilengkapi dengan lapis baja reaktif eksplosif Kontakt-5.
Persenjataan sekunder terdiri dari senapan mesin koaksial 7,62 mm. Ada juga senapan mesin 7,62 mm lain yang dipasang di atap dan dioperasikan oleh penembak. Masih ada senapan mesin 12,7 mm yang dioperasikan oleh komandan.
Rudal Patriot
Selain Abrams, Amerika juga mempercepat pengiriman sistem rudal Patriot yang dijanjikan untuk Ukraina. Presiden Joe Biden berjanji untuk mengirim sistem ini pada 21 Desember 2022 lalu,
Namun Ryder lagi-lagi tidak mengungkap waktu tepat pengiriman sistem pertahanan udara ini dengan alasan keamanan operasi.
Laporan menyebutkan sekitar 65 tentara Ukraina akan menyelesaikan pelatihan mereka pada sistem di Amerika dalam beberapa hari mendatang. Pasukan kemudian akan pindah ke Eropa untuk pelatihan tambahan pada dua sistem Patriot. Satu milik Amerika dan satu dibangun oleh Jerman dan Belanda. Sistem Jerman dan Belanda disebut akan dikerahkan ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Jerman pada awalnya menjanjikan Ukraina sebuah sistem Patriot, tetapi CNN dan Politico melaporkan bahwa itu akan terdiri dari komponen dari sistem Jerman dan Belanda.
Sisi terbesar yang dibawa sistem Patriot ke Ukraina adalah kemampuan untuk melawan ancaman rudal balistik. Saat ini, Ukraina hanya memiliki kemampuan periferal dalam hal ini melalui sistem S-300 mereka yang jumlahnya terbatas.
Secara terpisah, pemerintah Inggris mengungkapkan mereka akan mengirim amunisi tank 120mm yang mengandung depleted uranium (DU) ke Ukraina. Amunisi akan dikirim bersama tank Challenger 2. Amunisi ini dikenal mampu menembus armor tebal dengan menembakkan penetrator seperti anak panah. Bagian yang dapat dibuat dari Depleted Uranium atau logam padat lainnya.