javelin.jpg
Nasional

Tank Rusia Masih Banyak, Stok Javelin Amerika Menipis

  •  WASHINGTON-Amerika Serikat telah memasok Ukraina dengan ribuan Javelin. Rudal  rudal anti-tank yang telah menjadi ikon perang Ukraina.  Amerika

Nasional

Amirudin Zuhri

WASHINGTON-Amerika Serikat telah memasok Ukraina dengan ribuan Javelin. Rudal  rudal anti-tank yang telah menjadi ikon perang Ukraina.  Amerika Serikat mungkin telah memberikan sekitar sepertiga stoknya ke Ukraina.  

Ini menjadikan Amerika  mendekati titik di mana ia harus mengurangi transfer untuk mempertahankan persediaan yang cukup untuk rencana perangnya sendiri. Produksi rudal baru lambat, dan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk mengisi kembali stok Javelin mereka.

Rusia di sisi lain memiliki banyak kendaraan lapis baja. Ukraina masih akan membutuhkan senjata ini dalam jumlah yang cukup signifikan mengingat pertempuran masih jauh dari selesai.

Amerika Serikat mengatakan telah memberikan 7.000 Javelin ke Ukraina. Senjata ini telah memungkinkan pasukan Ukraina, yang sebagian besar adalah infanteri ringan, untuk mengalahkan pasukan mekanis Rusia meskipun daya tembak mereka jauh lebih besar. Meski tentu saja bukan hanya Javelin yang berperang. Ukraina juga dipasok dengan senjata anti tank lain seperti NLAW Inggris, Panzerfaust 3 Jerman dan Carl Gustav dari Swedia.

Amerika Serikat belum menerbitkan angka tentang inventaris Javelinnya. Tetapi menurut  buku anggaran Angkatan Darat sejak produksi dimulai pada tahun 1994 total produksi Javelin telah mencapai  37.739. Setiap tahun, pasukan Amerika menggunakan beberapa rudal untuk pelatihan dan pengujian.  Jadi, mungkin ada 20.000 hingga 25.000 yang tersisa di gudangnya. Itu artinya 7.000 sistem yang diberikan ke Ukraina  mewakili sekitar sepertiga dari  persediaan total Amerika.

Jumlah yang tersisa  mungkin terdengar cukup banyak. Tetapi menurut Mark F. Cancian dari  Center for Strategic and International Studies  menyebut dengan jumlah sekarang para perencana militer kemungkinan akan menjadi gugup. 

Amerika Serikat menjaga stok senjata untuk berbagai kemungkinan konflik global seperti Korea Utara, Iran, atau Rusia sendiri. Pada titik tertentu, persediaan itu akan cukup rendah sehingga para perencana militer akan mempertanyakan apakah rencana perang itu dapat dilaksanakan. Dan Amerika Serikat kemungkinan mendekati titik itu.

Jawaban yang jelas adalah  membangun lebih banyak rudal  dan unit peluncurannya. Amerika Serikat telah membeli Javelin dengan jumlah sekitar 1.000 setahun. Tingkat produksi maksimum adalah 6.480 per tahun. Meskipun  kemungkinan akan memakan waktu satu tahun atau lebih untuk mencapai tingkat itu.

 Waktu pengiriman adalah 32 bulan. Artinya setelah pesanan dilakukan dibutuhkan waktu 32 bulan sebelum rudal dikirimkan. Dengan demikian dibutuhkan waktu sekitar tiga atau empat tahun untuk mengganti rudal yang telah dikirimkan selama ini. Itu belum jika Amerika terus memasok Javelin ke Ukraina.

Tidak hanya Javelin 

Amerika Serikat juga menyediakan berbagai macam sistem lain   seperti senjata ringan, radar pelacak, dan truk lapis baja. Namun jumlah yang disediakan relatif kecil dibandingkan dengan  persediaan yang ada. Misalnya, Amerika Serikat telah mengirim 50 juta amunisi ke Ukraina. Kedengarannya  banyak, tetapi total produksi amunisi Amerika untuk keperluan militer dan sipil adalah 8,7 miliar per tahun. Pengiriman ke Ukraina kurang dari 1 persen dari itu.

Salah satu sistem yang tingkat persediaan dan pengisiannya dibatasi adalah rudal anti-pesawat Stinger. Menurut lembar fakta Gedung Putih, Amerika Serikat telah memberikan 2.000 Stinger kepada Ukraina. 

Amerika Serikat belum membeli satu pun senjata ini sejak tahun 2003. Saat itu total produksi disebut mencapai  11.600 rudal. Dengan penggunaan untuk  pengujian dan pelatihan sebesar 1 persen per tahun maka persediaan Stinger yang tersisa  sekitar 8.000. Jadi, Amerika Serikat telah mengirim sekitar seperempat dari inventarisnya ke Ukraina.

Pada tahun 2003, terakhir kali Amerika Serikat membeli Stinger, tingkat produksi dinyatakan  275 dengan kinerja standar. Angka ini bisa ditingkatkan menjadi  720 pada tingkat produksi maksimum. 

Lebih lanjut Pentagon  telah memikirkan generasi berikutnya dari sistem pertahanan udara jarak pendek dan mungkin tidak ingin membeli lebih banyak Stinger. Jadi, mungkin ada periode di mana stok senjata kelas ini akan sangat rendah.

Menurut International Institute for Strategic Studies   Rusia memiliki 2.800 tank dan 13.000 kendaraan lapis baja lainnya. Selain itu masih ada  10.000 tank dan 8.500 kendaraan lapis baja lainnya dalam penyimpanan. 

Intelijen sumber terbuka menunjukkan bahwa Rusia telah kehilangan sekitar 1.300 kendaraan lapis baja. Intinya adalah bahwa Rusia tidak akan kehabisan kendaraan lapis baja dalam waktu dekat. Ukraina masih butuh banyak javelin dan kawan-kawannya.