Tanpa APBD, Bobby Luncurkan Bus Listrik Gratis di Medan
- Pengoperasian bus listrik gratis ini tidak memanfaatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi melalui kerja sama antara Pemerintah Kota Medan dan PT Kalista.
Nasional
JAKARTA - Untuk mewujudkan sistem transportasi publik modern dan ramah lingkungan berbasis jalan raya, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, meluncurkan bus listrik gratis pada Kamis, 4 Januari 2024, di Komplek J-City, Kecamatan Medan Johor.
Pengoperasian bus listrik gratis ini tidak memanfaatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi melalui kerja sama antara Pemerintah Kota Medan dan PT Kalista.
“Ini non APBD. Busnya dibantu PT Kalista. Dan ada pula J-City yang sudah membangun halte dan bus stop,” ungkap Bobby Nasution, dikutip dari laman Pemerintah Kota Medan, Jumat, 5 Januari 2024.
- Ahli Prediksi Aset Investasi Emas Berpotensi Naik di 2024
- Zenius Tutup Sementara, Simak Perjalanannya dari Awal Berdiri
- Alasan Arab Saudi Merapat ke BRICS
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh berbagai pihak, Bobby Nasution menjelaskan kolaborasi ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi keterbatasan anggaran.
Bobby Nasution menyampaikan kepada Direktur Angkutan Darat Kementerian Perhubungan, Suharto, yang sebelumnya membahas mengenai keterbatasan anggaran di daerah, bahwa anggaran Pemerintah Kota Medan tidak sebanding dengan DKI Jakarta.
“Jakarta itu kalau tidak salah anggarannya 80 triliun, Medan tahun ini 8 triliun, hanya sepuluh persennya saja. Tapi kami tetap berupaya dalam keterbatasan itu. Kami punya teman-teman yang bisa diajak untuk membantu membangun Medan.”
“Oleh karena itu, hadirlah teman-teman di sini yang mau membantu Medan dan masyarakatnya secara sukarela,” terangnya.
Bobby Nasution juga menjelaskan, Pemerintah Kota Medan tetap berkomitmen untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Ia menyatakan sejak pemerintah pusat mengeluarkan instruksi untuk pemerintah daerah menggunakan kendaraan listrik, Pemerintah Kota Medan termasuk salah satu yang telah melaksanakan instruksi tersebut.
“Ada sembilan unit kendaraan listrik kami gunakan. Saya, wakil wali kota, sekda, teman-teman Forkopimda,” sebutnya seraya mengatakan, upaya membangun transportasi publik modern ramah lingkungan ini harus dilanjutkan.
Bobby Nasution berpesan, hasil maupun aset pembangunan yang telah dihasilkan harus bisa dijaga bersama agar dapat memanfaatkannya dengan aman dan nyaman. “Kalau ini tidak kita jaga, ini akan menjadi sia-sia,” sebutnya lalu menyampaikan harapan agar unsur Forkopimda juga turut membantu menjaga aset dan hasil pembangunan ini.
Mengenai koridor, Bobby Nasution menyatakan kepada wartawan rencananya akan diaktifkan sebanyak 17 koridor di Kota Medan.
Saat ini, baru satu koridor yang beroperasi. Dia juga memastikan para sopir bus listrik telah menjalani pelatihan dan arahan untuk memastikan kepatuhan pada aturan lalu lintas dan menghindari perilaku ugal-ugalan di jalan.
“Saya juga memerintahkan Dishub Medan untuk menertibkan jalanan. Sebab masih kita lihat banyak kendaraan yang parkir sembarangan di bahu jalan, sehingga menjadi penyebab kemacetan. Mengingat body bus listrik ini cukup besar, maka saya harap tidak ada lagi kendaraan yang parkir di bahu jalan,” harapnya.
Sebelumnya, Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Suharto, memberikan apresiasi kepada Bobby Nasution karena telah menunjukkan komitmen dalam memajukan sektor transportasi di ibu kota Sumatera Utara.
Hal ini mencakup penyediaan layanan angkutan umum modern yang aman, nyaman, dan terjangkau. Suharto menyatakan Kementerian Perhubungan memiliki program yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk pembangunan di enam kota metropolitan, termasuk di Medan.
“Kami lihat progresnya yang luar biasa adalah di Kota Medan,” ucapnya seraya menilai, dengan anggaran yang terbatas Kota Medan mampu mendekati Jakarta dalam hal pembangunan transportasi.
Suharto menyatakan semangat dan komitmen yang ditunjukkan oleh Bobby Nasution sejalan dengan semangat dan komitmen yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan.
“Kementerian Perhubungan saat ini memiliki program bersama Bank Dunia (World Bank) untuk membangun BRT di Medan. Karena melihat komitmen Pemko Medan yang tinggi, groundbreaking pembangunan infrastrukturnya yang semula dijadwalkan Juli 2024, dimajukan menjadi bulan ini juga, Januari 2024,” ungkapnya.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar, mengungkapkan perkenalan bus listrik ini sebagai awal dari pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT). Rencananya, akan tersedia 17 koridor dengan 515 unit armada, yang merupakan hasil bantuan dari World Bank melalui Kementerian Perhubungan.
“Sebagai cikal bakal pengoperasian BRT tersebut, sebanyak 30% adalah kendaraan listrik. Sehingga Pemko Medan memiliki komitmen mengoperasikan bus listrik pada satu koridor. Insya Allah bulan Juli akan ditambah lima koridor lagi,” papar Iswar.
Rute bus listrik gratis ini dimulai dari Kompleks J-City, Kecamatan Medan Johor, melewati Jalan Karya Wisata, Jalan AH Nasution, Jalan Jamin Ginting (melayani warga yang berkuliah di Kampus USU), Jalan Pattimura, Jalan Sudirman.
Ada puli dimulai Jalan Diponegoro (melayani warga di sekitar kantor Gubsu atau Sun Plaza), Jalan Pengadilan, Jalan Maulana Lubis (melayani warga di perkantoran sekitar kantor Wali Kota Medan), Jalan Balai Kota, Jalan Guru Patimpus, Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Jamin Ginting, dan kembali ke J-City.
- Gempa Jepang dan Dampaknya Terhadap Kebijakan Energi Nuklir
- 30 Persen Perusahaan Portofolio East Ventures Sudah Berada di Jalur Profitabilitas
- Emiten Permodalan Boy Thohir (PALM) Tambah Modal ke Entitas Usaha Senilai Rp1,86 Triliun
Panjang total rute bus listrik ini, mencapai 21 kilometer. Sementara itu, jumlah tempat pemberhentian sebanyak 39, termasuk 21 halte bus.
“Untuk sementara, kita jadwalkan bus listrik ini beroperasi pukul 06.30 sampai dengan 22.00 WIB. Total pelayanan sebanyak 25 pelayanan per hari nantinya,” sebutnya.