Tanpa MICE, Bisnis Hotel Agak Berat

JAKARTA – Choice City Hotel menargetkan industri MICE untuk mengingkatkan bisnis perhotelannya. Sebab, industri tersebut berpengaruh terhadap tingkat okupansi hotel.

General Manager Choice City Hotel Wahjuno Soebhagio menyatakan tingkat okupansi hotel berbintang dua itu mencapai 80%. Pencapaian tersebut sangat dipengaruhi oleh bisnis MICE.

“Seringkali sejumlah customer menanyakan pada manajemen terkait ruangan besar untuk kegiatan rapat maupun kegiatan lainnya. Akhirnya, kami menyulap salah satu ruangan di samping hotel untuk dijadikan ballroom. Karena tanpa MICE, bisnis hotel agak berat” paparnya, Kamis (20/02).

Choice City Hotel menjajaki kerja sama dengan sejumlah Wedding Organizer, Event Organizer, serta pengusaha catering untuk mendorong tingkat okupansi ballroom yang memiliki kapasitas 700 orang tersebut.

Sejalan dengan ini, Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran Seluruh Indonesia (Asperapi) Jawa Timur (Jatim) turut gencar mendorong perkembangan industri MICE. Terlebih, pasar industri MICE cukup potensial di Jatim, terutama Surabaya.

“MICE itu sebagai perangsang aktivitas ekonomi. MICE membuat banyak orang datang ke Jatim, khususnya Surabaya. Artinya, bisnis yang berkaitan dengan MICE akan menggeliat, terutama perhotelan,” ungkap Ketua Asperapi Jatim Yusuf Karim Ungsi.

Pada 2019 lalu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro membeberkan kontribusi wisatawan asing dalam industri MICE baru 3%. Namun, pengeluaran mereka tiga kali lebih tinggi dari wisatawan lainnya.

Perlu adanya sinergi antara pemerintah dengan pelaku usaha untuk mengoptimalkan industri ini. Pemerintah akan memberikan anggaran sebesar Rp10 miliar kepada pelaku usaha yang ikut serta dalam mendorong perkembangan industri MICE.