Tanpa Penjualan Bank Permata, Laba Astra Kuartal III-2020 Terjungkal 49 Persen
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, emiten bersandi ASII ini hanya mampu membukukan laba bersih Rp14,03 triliun. Amblas 11,53% dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu Rp15,86 triliun.
Industri
JAKARTA – Pandemi COVID-19 membuat kinerja raksasa otomotif PT Astra International Tbk (ASII) pada kuartal III-2020 bergerak negatif.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, emiten bersandi ASII ini hanya mampu membukukan laba bersih Rp14,03 triliun. Amblas 11,53% dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu Rp15,86 triliun.
Padahal, perolehan laba ini sudah termasuk keuntungan penjualan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) senilai Rp5,81 triliun. Tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan saham ini, maka laba bersih ASII hanya berada di kisaran Rp8,22 triliun atau anjlok 49%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Penurunan laba ini disebabkan oleh terjunnya pendapatan bersih perseroan dari Rp177,04 triliun pada kuartal III-2019 menjadi hanya Rp130,34 triliun per September 2020.
Dari segi segmen, otomotif masih menjadi penyumbang terbesar dengan total pendapatan Rp49,61 triliun. Didampingi segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi dengan sumbangsih sebesar Rp46,46 triliun.
Dari sisi aset, saham raksasa otomotif ini juga mengalami penurunan dari Rp351,95 triliun menjadi Rp341,95 triliun. Nilai ini terdiri dari aset lancar Rp133,47 triliun dan aset tidak lancara Rp207,78 triliun.
Sedang dari sisi likuiditas, ASII masih tampak cukup sehat dengan ekuitas Rp195,02 triliun dan liabilitas Rp146,23 triliun. (SKO)