<p>Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika dan Rupiah di salah satu teller bank, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Semakin Berat, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Melemah

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 18 Agustus 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 68,5 poin di level Rp14.836,5 perdolar Amerika Serikat (AS).

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah seiring dengan tantangan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan akan semakin berat dalam beberapa waktu ke depan.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 18 Agustus 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 68,5 poin di level Rp14.836,5 perdolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 17 Agustus 2022, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp14.768 per dolar AS dan dibuka kembali pada 16 Agustus di posisi Rp14.776 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencermati pernyataan presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) yang mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi global untuk ke depannya akan menghadapi berbagai tantangan yang sangat berat.

Beberapa tantangan yang saat ini dihadapi oleh dunia di antaranya krisis kesehatan akibat pandemi yang belum tuntas dan kondisi geopolitik yang menyebabkan terjadinya krisis pangan, energi, hingga keuangan.

Pada tahun ini, Indonesia memang menerima "durian runtuh" dari lonjakan harga komoditas yang dipicu oleh krisis-krisis tersebut.

Meski demikian, harga-harga komoditas mulai bergerak turun sehingga keuntungan yang diperoleh Indonesia dari ekspor pada tahun depan pun diperkirakan tidak akan sebesar tahun ini.

"Jika melihat trennya, harga komoditas saat ini telah menunjukkan adanya penurunan dan hal ini dinilai akan menjadi tantangan ke depan," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Kamis, 18 Agustus 2022.

Selain menurunnya harga komoditas, tantangan yang akan dihadapi Indonesia untuk beberapa waktu ke depan di antaranya target defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di bawah 3% sementara pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas di tengah ancaman inflasi.

Lalu, pemberian subsidi yang diperkirakan masih tinggi untuk menjaga daya beli masyarakat pada tahun 2023 pun dapat menjadi tantangan bagi kondisi perekonomian Indonesia.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Jumat, 19 Agustus 2022, nilai kurs rupiah diperkirakan akan bergerak melemah di kisaran Rp14.820-Rp14.870 perdolar AS.