Tantangan Sektor Pariwisata Mengakomodasi Kebutuhan 'Healing' pada 2023
- Adapun tantangan yang dihadapi oleh sektor pariwisata di tengah optimisme ke depan menurutnya adalah pertama, harga tiket transportasi yang meningkat
Nasional
JAKARTA - Kunjungan wisatawan Indonesia sampai akhir Oktober 2022 mencapai 703 juta kunjungan dan diproyeksikan menyentuh 800 juta kunjungan per 31 Desember 2022.
Dari jumlah tersebut, jumlah wisman tercapai 3,92 juta, angka ini melebihi target optimis yang diproyeksikan sebesar 3,6 juta. Sedangkan jumlah pekerja sektor pariwisata sampai tahun 2022 ini mencapai 22,89 juta pekerja, dengan tambahan sekitar 3,6juta pekerja tahun 2022.
Sementara itu pekerja sektor ekonomi kreatif sebanyak 23,98 juta orang dengan nilai tambah ekonomi kreatif sebesar Rp1.234 triliun.
Menurut Ekonom Universitas Indonesia, Aang Afandi, kinerja kualitatif yang menonjol sektor pariwisata dan sektor terkait yakni, kesuksesan G-20 Bali beserta kegiatan – kegiatan pendukung lainnya di berbagai kota di Indonesia dan World Tourism Day pada September 2022.
Selain itu, Indonesia sukses menyelenggarakan Moto GP pada Maret dan World Superbike poada bulan September. Saat ini Raja Ampat masuk sebagai salah satu World Destination 2023. Serta pada tahun ini Indonesia terpilih sebagai Destinasi Wisata halal Terbaik Dunia versi Global Muslim Tourism Index (GMTI).
“Tren dan outlook 2023 adalah Wellness Tourism tetap menjadi tren dengan pola staycation-nya, relevan dengan kata kunci “healing”,” kata Aang dalam keterangan resmi, Sabtu 31 Desember 2022.
Adapun tantangan yang dihadapi oleh sektor pariwisata di tengah optimisme ke depan menurutnya adalah pertama, harga tiket transportasi yang meningkat, seperti pesawat akibat adanya kenaikan harga bahan bakar (avtur).
Kedua, menjaga keseimbangan antara pariwisata berbasis kapital & komunitas yang harus diawali dengan dpeningkatan kapasitas SDM (utamanya di pedesaan, misalnya di Kuta Mandalika).
“Ketiga adalah regulasi VISA.”
Keempat, implementasi Green & Sustainability Tourism (included circular economic for tourism) dan terakhir sinergi Pariwisata & Ekonomi kreatif.