Tarawih di Istiqlal Tak Boleh Sembarangan, Harus Daftar Lewat Aplikasi
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Masjid Istiqlal Faried F Saenong mengatakan akan membatasi kapasitas aktivitas ibadah tarawih di masjid Istiqlal.
Nasional
JAKARTA – Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Masjid Istiqlal Faried F Saenong mengatakan akan membatasi kapasitas aktivitas ibadah tarawih di masjid Istiqlal.
Ia menyebut Istiqlal hanya membuka kapasitas sebesar 30% atau di bawah saran dari pemerintah yang memberikan batas 50%.
Dengan begitu, kapasitas yang diperbolehkan hanya sekitar 2.300 orang dari total 250 ribu orang.
“Pandemi ini kami hanya mengambil atau mentok dulu jumlah 2.300 orang itu per hari. Hanya di lantai utama, tidak memakai lantai-lantai lainnya,” katanya, dikutip Selasa, 13 April 2021.
Masyarakat yang ingin beribadah di Istiqlal kini harus melalui pendaftaran lewat digital. Masyarakat mendaftarkan diri melalui aplikasi E-Istiqlal yang bisa diunduh di Android dan Ios.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Hal itu, kata Faried, ditujukan untuk memudahkan pengelola dalam mencatat setiap orang yang masuk sekaligus sebagai upaya tracing jika ada kasus COVID-19.
“Para jemaah yang mau datang ke Istiqlal diharapkan mengunduh aplikasi E-Istiqlal, sudah bisa di Android dan Ios. Dengan aplikasi itu kami bisa memudahkan tracing jika ada kasus, karena ini bukan masjid komunitas atau tempat singgah dan sebagainya, jadi harus diantisipasi,” kata Faried.
Sementara itu, ia mengucapkan pengelola masjid juga tak akan menggelar buka puasa maupun sahur bersama.
“Istiqlal tidak ada buka puasa dan sahur bersama. Iktikaf juga tidak karena masih pandemi COVID-19,” ungkapnya.
Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengantisipasi penularan COVID-19, sekalipun pemerintah telah memberikan kelonggaran dalam beraktivitas di bulan ramadan ini.(RCS)