Ilustrasi industri manufaktur
Makroekonomi

Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo Butuh Dorongan Sektor Manufaktur

  • Presiden Prabowo Subianto mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7-8%. Hal ini dinilai Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta tak akan mudah dicapai. Dorongan sektor manufaktur berperan penting untuk mencapai angka tersebut.

Makroekonomi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7-8%. Hal ini dinilai Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta tak akan mudah dicapai. Dorongan sektor manufaktur berperan penting untuk mencapai angka tersebut.

Redma menyoroti peran penting manufaktur yang sayangnya tak diimbangi dengan regulasi. Justru belakangan keluar revisi Permendag No 36 tahun 2024 ke Permendag No 8 tahun 2024 yang disinyalir inisiatif Kementerian Keuangan dan Kemenko Perekonomian. Aturan ini mengakibatkan banjir impor tak terbendung.

"Arahan Prabowo kan clear, industri manufaktur harus naik. Hitungan kami kalau mau 7-8% pertumbuhan ekonomi, industri manufaktur harusnya tumbuh 10 persen. Artinya tekstil 16%, sekarang kan minus ke 16% angkanya berat," kata Redma di kantor Kemenperin ditulis Rabu, 23 Oktober 2024.

Sehingga kata Redma, Kemenkeu harus turut bekerja sama untuk membenahi pasar dalam negeri dengan komitmen. Memberantas pemain ilegal di ritel agar barang selundupan tidak semakin banyak. Hal ini sekaligus bisa mendorong target Prabowo untuk menaikkan realisasi pajak.

Selain sorotan dari instrumen kementerian, pelaku usaha juga meminta neraca komoditas juga menjadi perhatian agar impor tidak membanjiri RI. Ditemui terpisah, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut usulan revisi tengah dikoordinasikan dengan instansi Kementerian Perdagangan. 

Selain dengan Kemendag, upaya untuk merevisi beleid yang menghapus syarat impor Pertimbangan Teknis (Pertek) untuk importasi beberapa komoditas ini juga akan diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Adapun untuk mencapai PE 8% Agus mengaku Kementeriannya tengah memetakan produk-produk unggulan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% sesuai dengan target Presiden Prabowo Subianto.

Pihaknya juga akan melakukan pemetaan terhadap sektor yang memiliki ongkos produksi cukup tinggi, hal ini agar Kemenperin bisa membuat mitigasi untuk mendorong pelaku industri melakukan proses produksi yang lebih efisien.

Lebih lanjut, Menperin menyampaikan, melalui identifikasi produk yang memiliki potensi pengembangan besar tersebut, pihaknya turut bisa membantu mewujudkan keinginan Presiden Prabowo untuk mencapai ketahanan energi dan juga swasembada pangan.