<p>Dokumen Astra Otoparts</p>
Bursa Saham

Target Saham Astra (AUTO) Direvisi Naik Meski Pendapatan Semester I-2024 Turun

  • Mirae menurunkan rekomendasi saham AUTO dari buy menjadi hold, meski menaikkan target harga saham naik ke level Rp2.340 per saham. Apa alasannya?

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), emiten di sektor suku cadang otomotif, melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp9,19 triliun pada semester I-2024, mengalami penurunan 2% secara year-on-year (yoy).

Analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli, mengungkapkan penurunan ini disebabkan oleh melemahnya pasar otomotif dan penurunan sebesar 10,9% di segmen manufaktur. Namun, segmen trading Astra Otoparts berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9,6% yoy.

"Walaupun pendapatan Astra Otoparts menurun, laba sebelum pajak penghasilan meningkat 17,7% yoy, dan laba bersih naik 26,5% yoy menjadi Rp1,01 triliun, dengan run rate mencapai 54,2%," ujarnya dalam riset dikutip pada Senin, 19 Agustus 2024. 

Meskipun penjualan mobil pada semester I-2024 menurun, emiten berkode saham AUTO ini dinilai tetap tangguh. Perseroan bahkan memperluas bisnis purnajual dengan membuka 16 gerai Astra Otoservice di Jawa dan Sumatra pada Juni 2024. 

Sebagai anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), AUTO menyadari tantangan dari bengkel tidak resmi yang lebih murah setelah masa garansi berakhir. "AUTO bertujuan untuk merebut kembali pasar ini dengan menawarkan harga layanan yang kompetitif dengan suku cadang OEM (original equipment manufacturer), sehingga meningkatkan pendapatan," ungkap Christopher.

Pada Juli 2024, penjualan mobil secara grosir mencapai 74.160 unit, naik 1,7% month-on-month (mom), namun turun 7,9% yoy, menunjukkan peningkatan bertahap dibandingkan awal tahun 2024. 

Secara kumulatif, total penjualan mobil grosir sepanjang Januari-Juli 2024 mencapai 482.172 unit, turun 17,5% yoy, dengan Toyota dan Daihatsu memimpin pangsa pasar masing-masing sebesar 36,6% dan 18,8%.

Rekomendasi Saham

Meskipun pertumbuhan bulanan (mom) lebih lemah dari perkiraan, tren pemulihan terus berlanjut dengan target penjualan sebanyak 852.000 unit pada 2024. "Kami merevisi target penjualan mobil 2024 dari 800.000 unit menjadi 852.000 unit," sebut Christopher.

Berdasarkan pertimbangan ini, Mirae menurunkan rekomendasi saham AUTO dari buy menjadi hold, meski menaikkan target harga saham AUTO menjadi Rp2.340 per saham karena target harga sebelumnya telah tercapai. 

Mirae menambahkan penilaian saham AUTO ini menggunakan metodologi discounted cash flow (DCF) 5 tahun dengan weighted average cost of capital (WACC) sebesar 9,9% dan tingkat pertumbuhan terminal sebesar 2,5%. 

Saham AUTO kini diperdagangkan pada P/E sebesar 5,41 kali, di bawah rata-rata P/E 2 tahun yang sebesar 6,43 kali. Dari lantai bursa, pada perdagangan berjalan hari ini pukul 15.03 WIB, saham AUTO menguat 0,91% ke level Rp2.210 per saham.