Nasabah beraktivitas  di kantor pusat Bank Tabungan Negara (BTN), Jalan Gajahmada, Jakarta Pusat, Selasa, 9 November 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Target Saham BBTN Direvisi Naik, Ternyata Ada Banyak Faktor Pendorongnya

  • kenaikan target ini mempertimbangkan kualitas aset BBTN yang masih kuat, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) diharapkan tetap di bawah 3% hingga akhir tahun.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Target saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) direvisi naik menjadi Rp1.700 per saham, dengan rekomendasi tetap "Add". Revisi ini dilakukan setelah target sebelumnya, Rp1.500 per saham, berhasil tercapai.

"Saham BBTN menjadi salah satu saham bank dengan kenaikan paling pesat sejak awal tahun, setelah BRIS. jadi kami menaikkan target menjadi Rp1.700 per saham," tulis analis Sinarmas Sekuritas, Ivan Purnama Putera dan Arief Machrus, dalam risetnya pada Jumat, 18 Oktober 2024. 

Berdasarkan data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBTN pada perdagangan Kamis, 17 Oktober 2024, kemarin ditutup menguat pada level Rp1.505 per saham. Selama lima hari terakhir, saham ini melonjak 8,27%, dan penguatan sejak awal tahun (year to date/ytd) mencapai 18,97%.

Sinarmas Sekuritas menjelaskan bahwa kenaikan target ini mempertimbangkan kualitas aset BBTN yang masih kuat, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) diharapkan tetap di bawah 3% hingga akhir tahun. Selain itu, biaya kredit perusahaan masih terkendali di bawah 1% hingga Agustus 2024.

Sebelumnya, analis Kiwoom Sekuritas, Mifthaul Khaer, menyebutkan bahwa penghapusan pajak properti sebesar 16% akan berdampak signifikan pada sektor properti dan perbankan yang fokus pada pembiayaan properti, terutama BTN. 

Ketua Satuan Tugas Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo, menjelaskan rencana Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menghapus pajak properti yang terdiri dari PPN 11% dan BPHTB 5% dalam beberapa tahun mendatang.

"Kebijakan ini akan meningkatkan daya beli properti, meningkatkan penjualan properti, serta mendorong pertumbuhan kredit di sektor perumahan. Hal ini juga bisa mempercepat target pembangunan rumah dan memberi stimulus positif bagi perekonomian," ujar Mifthaul Khaer.

Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menambahkan bahwa beberapa berita positif dalam beberapa hari terakhir turut mendukung kenaikan saham BBTN, seperti dinamika The Fed dan penurunan suku bunga BI. 

"Faktor-faktor ini menjadi sentimen positif yang mendorong penguatan harga saham BBTN, menjadikannya lebih unggul dibanding saham perbankan lainnya dalam sepekan terakhir," jelas Nafan.

Nafan bilang sentimen positif ini dapat mendorong harga saham BBTN menuju level Rp1.590 per saham dalam beberapa hari ke depan, sejalan dengan tren penurunan suku bunga dan rencana kebijakan pemerintah yang mendukung sektor properti.