<p>Graha Unilever milik PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) di kawasan Green Office Park, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. / Foto: Unilever Indonesia </p>
Bursa Saham

Target Saham Unilever (UNVR) Usai Penjualan Kuartal I-2024 Susut

  • BRI Danareksa Sekuritas mengungkapkan pangsa pasar UNVR itu sukses membaik pada Februari 2024 diibandingkan titik terendah pada Desember 2023.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sepanjang kuartal I-2024 mencetak mencatat penjualan sebesar Rp10,7 triliun atau menurun sebesar 4,95% secara year-on-year (YoY). Penyusutan ini dapat dibilang akibat konflik Timur Tengah yang menyasar boikot produk-produk diduga terafiliasi Israel pada akhir tahun lalu. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto mengatakan pangsa pasar emiten FMCG (produk makanan dan minuman) berkodekan saham UNVR itu sukses membaik pada Februari 2024 diibandingkan titik terendah pada Desember 2023. 

Hal tersebut tampak dari data penjualan secara kuartalan yang melesat 24,4%. “Namun, masih di bawah level sebelum boikot sebesar 37% pada Januari-September 2023,” kata Natalia dalam risetnya dikutip pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Juga: Rahasia Laba Bersih BTN Naik jadi Rp860 M di Kuartal I-2024

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, kata Natalia, Unilever Indonesia mencatat pertumbuhan harga pokok (Underlying Urice Growth/UPG) mengalami pelemahan 4,9% secara tahunan. Adapun sepanjang 2023, UPG perseroan berada di level minus 1,1% dengan kuartal IV-2023 mencapai minus 2,4%. 

“Sementara itu, pertumbuhan volume saham UNVR mencapai 0,2% secara tahunan pada periode yang sama. Sepanjang 2023, pertumbuhan volume UNVR turun sebesar -4,1%, dengan kuartal IV-2023 mengalami penurunan drastis sebesar 13%,” jelasnya. 

Di sisi lain, margin kotor Unilever Indonesia pada kuartal I-2024 meningkat 60 basis poin menjadi 49,9%, berkat penurunan harga komoditas. Penurunan tarif royalti menjadi 5% dibandingkan kuartal I-2023 sebesar 7,1%. 

Baca Juga: AMMN dan ISAT Masuk LQ45, Cek Kinerja Sahamnya

Perolehan tersebut berhasil mengimbangi peningkatan pengeluaran A&P/pendapatan yang sebesar 9% (kuartal I-2023 mencapai 8%) dan biaya promosi yang lebih tinggi sebesar 4,2% dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar 3,5%. Hasilnya, laba bersih UNVR mencapai Rp1,45 triliun pada kuartal I-2024, mengalami peningkatan sebesar 3,1% secara tahunan. 

“Laba bersih UNVR sebesar 28% dari konsensus dan 29% dari proyeksi kami pada tahun ini, yang secara umum sejalan. Dalam beberapa tahun terakhir, laba bersih UNVR kuartal I berkisar 25-28% dari target setahun penuh,” ungkap Natalia.

Sepanjang tahun ini, lanjut Natalia, UNVR menitikberatkan pada peningkatan volume dengan meneruskan strategi harga dan promosi yang berpotensi menimbulkan risiko penurunan laba bersih, dengan asumsi stabilitas harga bahan baku. 

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melemah Terbatas, Saham MBMA, ASII, dan TLKM Menarik Disimak

Menurutnya, mulai kuartal II-2024 dan seterusnya, beban royalti diharapkan kembali normal sekitar 7,5-7,8%, menyusul penghematan royalti pada kuartal I-2024 yang berasal dari pemulihan biaya layanan aktual yang telah dibayarkan pada tahun 2023.

“Kami yakin UNVR memerlukan waktu untuk memulihkan pangsa pasarnya ke periode sebelum boikot. Melemahnya nilai tukar rupiah, masalah geopolitik, dan lemahnya pemulihan daya beli akan menambah hambatan besar bagi pemulihan pada kuartal II-2024 dan seterusnya,” jelas Natalia.

Oleh karena itu, BRI Danareksa Sekuritas menurunkan proyeksi laba bersih UNVR untuk periode 2024-2025 sebesar 9,9% dan 13,6%, sejalan dengan estimasi penurunan harga jual rata-rata (average selling price/ASP). Margin kotor juga diperkirakan akan lebih rendah.

BRI Danareksa Sekuritas juga menurunkan target harga saham UNVR berdasarkan discounted cash flow (DCF) menjadi Rp2.300 per saham dari posisi sebelumnya yang mencapai level Rp2.650 per saham.

Penurunan target saham UNVR terbaru mencerminkan estimasi P/E ratio tahun 2024 sebesar 19 kali. "Kami tetap mempertahankan rekomendasi jual (sell) untuk saham UNVR," tutup Natalia dalam risetnya.

Dari lantai bursa pada penutupan perdagangan Kamis, 25 April 2024, saham UNVR menunjukkan penguatan sebesar 10,46% ke level Rp2.640 per saham. Mengacu data perdagangan lima terakhir saham ini juga melesat 10,92%.