<p>Bank Ina Perdana. / Facebook @bankina.co.id</p>
Korporasi

Target Setahun Terpenuhi Dalam Satu Kuartal, Bank Ina Upgrade RBB 2022

  • PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mengajukan upgrade rencana bisnis bank (RBB) tahun 2022 ke OJK. Hal ini menyusul tercapainya target penyaluran kredit setahun penuh 2022 di kuartal I-2022 lalu. Bank Ina Perdana menyalurkan kredit sebesar Rp5,40 triliun per 31 Maret 2022, naik 95% dibanding kuartal I-2021 sebesar Rp2,78 triliun.

Korporasi

Yosi Winosa

JAKARTA -PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mengajukan upgrade rencana bisnis bank (RBB) tahun 2022 ke OJK. Hal ini menyusul tercapainya target penyaluran kredit setahun penuh 2022 di kuartal I-2022 lalu. Bank Ina Perdana menyalurkan kredit sebesar Rp5,40 triliun per 31 Maret 2022, naik 95% dibanding kuartal I-2021 sebesar Rp2,78 triliun.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu menyatakan capaian tersebut menyusul kinerja apik penyaluran kredit terutama dari jenis modal kerja yang mencatatkan pertumbuhan paling tinggi sebesar 104,6% menjadi Rp4,04 triliun. Kemudian kredit investasi yang naik 85 persen menjadi Rp1,13 triliun dan kredit konsumsi tumbuh tipis 23 persen menjadi Rp 243 miliar.

“Sampai akhir 2022 sebenarnya kami punya target awal yang masuk ke OJK, itu sudah terlewati karena pencapaia di kuartal I yang juga di luar ekspektasi kami, cukup tinggi. Dan kami sedang menuju untuk meminta perubahan target kredit ini, rencananya setelah Juni kami sampaikan ke OJK,” kata dia dalam public expose Jumat, 3 Juni 2022.

Ditambahkan, pertumbuhan kredit juga diiringi kualitas kredit yang berada di level yang sehat, seperti tercermin dari rasio kredit bermasalah atau NPL gross1,83%. Angka ini masih dibawah rata-rata industri di kisaran 3%.

Searah, aset bank mencapai Rp17,7 triliun, atau meningkat 67% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 54% dari Rp9,3 triliun pada akhir Maret 2021 menjadi Rp14, 38 triliun pada akhir Maret 2022 dengan rasio dana murah atau CASA sebesar 45%.

“Upaya menghimpun dana pihak ketiga dilakukan dengan tetap menjaga biaya dana seiring dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia,” tambah Daniel.

Di sisi lain, rasio permodalan Bank Ina Perdana juga tercatat sebesar 36,97% atau masih cukup baik untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank, dan juga dengan likuiditas yang terjaga dengan baik.

Sementara terkait dengan rights issue keempat, perseroan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham. Rencananya rights issue keempat ini akan dilakukan di semester II 2022 untuk pemenuhan modal inti di akhir tahun 2022 yang sebesar Rp3 triliun atau sesuai dengan POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Sedianya, dalam RBB 2022, Bank Ina menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 30%. Namun dengan capaian di kuartal I-2022 ini, bank akan meningkatkan target tersebut.