<p>Presiden Jokowi. (Tangkapan layar Youtube Setkab)</p>
Nasional

Targetkan Ekonomi Tumbuh 7 Persen, Jokowi Imbau Pemda Permudah Izin Investasi

  • Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan Indonesia pada kuartal II tahun ini mencapai 7%. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta dukungan pemerintah daerah untuk menggenjot konsumsi rumah tangga.

Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan Indonesia pada kuartal II tahun ini mencapai 7%. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta dukungan pemerintah daerah untuk menggenjot konsumsi rumah tangga.

Menurut Jokowi, kuartal II tahun ini memiliki peran penting dalam meneropong pertumbuhan ekonomi Indonesia di dua kuartal berikutnya. Bila pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tidak mencapai 7%, Jokowi menilai akan sulit bagi Indonesia meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV 2021.

 “Kita harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 7% pada di kuartal II. Maka dari itu, jangan sampai anggaran daerah itu di ecer-ecer sehingga setiap tahun anggaran itu tidak ada ‘baunya’ sama sekali, tidak dirasakan oleh rakyat,” kata Jokowi dalam Pengarahan Rapat Koordinasi Kepala Daerah, Rabu 14 April 2021.

Untuk mencapai hal tersebut, Jokowi meminta Pemerintah Daerah (Pemda) bisa menerapkan efisiensi izin investasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Menurut Jokowi, tahun ini menjadi penentu apakah kebijakan yang dirumuskan pemerintah pusat dapat diimplementasikan oleh Pemda.

“Saya menekankan untuk tidak memperlambat izin investasi. Itu (menghambat izin investasi) bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi daerah, yang artinya juga memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Jokowi.

Tidak hanya itu, Jokowi juga bicara penerapan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk tetap dijaga. Jokowi tidak ingin bila perekonomian di suatu daerah terhenti secara total akibat penyebaran virus COVID-19.

“Jangan sampai me lockdown kota atau kabupaten. Kalau ada yang positif di dua desa, ya dua desa itu yang diisolasi,” tambah Jokowi.

Ekspor Ikut Berperan

Adapun penggerak ekonomi daerah yang ingin dipicu Jokowi adalah ekspor. Hal ini, kata Jokowi, dapat dicapai seiring aktivitas perdagangan internasional yang mulai pulih sejak awal tahun ini.

Peningkatan kinerja ekspor itu pun sedang dialami Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Nilai ekspor Indonesia pada Maret 2021 melesat 20,31% month to month (mtm) dibandingkan Februari 2021. Sementara pertumbuhan ekspor Indonesia mencapai 30,47% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Indonesia mencatatkan nilai ekspor sebesar US$18,35 miliar atau setara Rp 268 triliun (asumsi kurs Rp14.650 per dolar Amerika Serikat (AS)) pada Maret 2021.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto pun menyebut, kondisi ekspor Indonesia telah pulih ke masa sebelum pandemi COVID-19. “Nilai ekspor Indonesia pada Maret 2021 jauh di atas tahun 2020 maupun 2019 atau saat pandemi belum terjadi,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Kamis 15 April 2021.

Secara keseluruhan, Indonesia kembali mengalami surplus neraca perdagangan pada Maret 2021 ini. BPS melaporkan Indonesia masih meneruskan tren neraca perdagangan surplus sebesar US$1,57 miliar. Sementara itu, surplus perdagangan mencapai US$5,52 miliar sepanjang Januari hingga Maret atau kuartal I 2021.

“Surplus ini selaras dengan peningkatan permintaan karena berbagai sektor sudah pulih kembali dan aktivitas masyarakat yang sudah bergulir kembali sebagai dampak dari vaksinasi COVID-19,” pungkas Suhariyanto. (RCS)