Ilustrasi bisnis PT Teknologi Karya Digital Nusa.
Korporasi

Targetkan Rp165 Miliar, Ini Rencana Penggunaan Dana IPO Teknologi Karya Digital Nusa (TRON)

  • Dalam aksi IPO ini, TRON melepaskan sebanyaknya-banyaknya 750 juta lembar saham yang setara dengan 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Teknologi Karya Digital Nusa yang nantinya akan memasang kode saham TRON menargetkan dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp165 miliar.

Dalam aksi IPO ini, TRON melepaskan sebanyaknya-banyaknya 750 juta lembar saham yang setara dengan 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Bernilai nominal Rp20 perlembar, harga saham TRON ditawarkan perdana di kisaran Rp140-Rp220 perlembar.

Dalam proses IPO ini, PT Surya Fajar Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek, dan masa penawaran awalnya berlangsung pada 10-20 Februari 2023 sementara masa penawaran umum akan jatuh pada 28 Februari-3 Maret 2023. Pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 7 Maret 2023.

Direktur Utama TRON David Santoso mengatakan, aksi IPO ini diinisiasi untuk menumbuhkan perusahaan secara berkelanjutan.

David pun optimis akan potensi bisnis perseroan yang bergerak di bidang internet of things (IoT) dan  untuk pengembangan smart city.

Pasalnya, berhubung TRON bergerak di bidang teknologi informasi yang fokus pada industri transportasi, ada banyak peluang yang terbuka karena belum banyaknya pelaku bisnis yang bergerak di bidang solusi teknologi informasi dan IoT untuk transportasi.

Ditambah lagi, Indonesia sendiri memiliki masalah yang cukup kompleks dalam bidang transportasi, khususnya yang berkaitan dengan kemacetan.

Oleh karena itu, bisnis yang dijalankan perseroan pun dinilai David memiliki potensi yang cukup bisa dikembangkan di dalam negeri.

"Segmen bisnis yang digarap, yaitu sistem informasi berbasis telematika dan IoT untuk pengembangan smart city, berpotensi besar di Indonesia. Ditambah lagi, saat ini transportasi publik menjadi pilihan yang bisa diandalkan sehingga intelligent transportation system (ITS) jadi sangat dibutuhkan," ujar David dalam Public Expose Penawaran Umum Saham Perdana Teknologi Karya Digital Nusa yang ditayangkan secara virtual, Rabu, 15 Februari 2023.

David pun menyampaikan bahwa dana IPO tersebut 30%-nya akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional di Jawa Barat.

Kemudian, 40% lagi akan digunakan untuk pengembangan sistem dalam rangka langkah ekspansi yang dimulai pada kuartal II-2023.

Sisa dana IPO lainnya akan digunakan perseroan untuk biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia, biaya tenaga kerja, dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan.

Kemudian, sisa dana tersebut juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan segmen distribusi penjualan layanan melalui jalur business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C) yang digunakan untuk pengembangan lini usaha business process outsourcing (BPO) sebagai usaha penyediaan infrastruktur teknologi informasi kepada operator transportasi yang memiliki hak operasi di suatu kota.

Sebagai informasi, PT Teknologi Karya Digital Nusa didirikan pada tahun 2011 oleh para ahli transportasi dan difokuskan untuk bergerak di bidang solusi teknologi informasi berbasis telematika untuk layanan transportasi.

Adapun solusi yang ditawarkan oleh perusahaan ini yaitu transit management solution, IoT Smart Bus, Software as a Service (SaaS), solusi pembayaran transportasi, dan business process outsourcing.