Tarif Lebih Murah, Transaksi BI-FAST Nasabah BNI Melesat 900 Persen
- Hingga Agsustus 2023, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat volume dan nilai transaksi layanan BI-FAST meningkat lebih dari 900% year-on-year (yoy) secara tahunan.
Perbankan
JAKARTA – Hingga Agsustus 2023, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat volume dan nilai transaksi layanan BI-FAST meningkat lebih dari 900% year-on-year (yoy) secara tahunan.
Sebagai perbankan plat merah, BNI secara aktif mendukung blueprint sistem pembayaran yang digagas oleh Bank Indonesia, yakni BI-FAST. Menurut perseroan, layanan tersebut menyediakan transaksi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan andal.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, adanya layanan itu membuat nasabah BNI telah mendapatkan banyak manfaat. Hal ini karena ada penurunan tarif dari sebelumnya Rp 6.500 dengan sistem online transfer antar bank menjadi lebih murah, yaitu Rp 2.500 dengan sistem BI-FAST.
- Peluang Emas, Hingga Menanti Hadiah Rumah Peraih Medali Asian Games 2023
- 9 Poin Penting dalam Revisi UU IKN yang Disetujui DPR
- Tak Hanya Elektronik, Samsung Merambah Infrastruktur Timur Tengah
Selain harga tarif yang jauh lebih murah. Keunggulan layanan transfer dana melalui layanan BI-FAST juga berjalan tanpa henti 24 jam 7 hari, dan berlaku secara realtime online untuk proses transfer dana ke bank tujuan.
“Kami bersyukur capaian volume dan nilai transaksi BI-FAST semakin tumbuh sangat signifikan, tentu kami berharap tren ini berlanjut dan semakin kuat lagi agar sistem pembayaran dalam negeri ini semakin maju dominan," kata Okki dalam siaran pers, Rabu 03, Oktober 2023.
Menurut Okki, capaian transaksi ini seiring dengan semakin kuatnya kepercayaan konsumsi masyarakat di pertengahan semester kedua tahun ini. Selain itu, masyarakat semakin nyaman dan mudah dengan fitur transaksi BI-FAST yang saat ini tersedia di BNI Mobile Banking.
Lebih lanjut, Okki menambahkan bahwa kinerja positif BI-FAST di BNI ini juga diikuti dengan pertumbuhan yang sama untuk fee based income. "Fee based income tersebut akan menjadi modal BNI untuk semakin menguatkan capital expenditure di sisi inovasi digital," papar Okki.
Partisipasi Bursa Karbon
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, melalui anak perusahaan, PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) melalukan pembelian 40.000 unit karbon. Pembelian ini dilakukan saat hari perdana Bursa Karbon yang diresmikan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 September 2023.
Sebanyak 40.000 unit karbon tersebut, dibeli BNI Sekuritas dari Pertamina melalui unit karbon Indonesia Technology Based Solution (IDTBS), yang termasuk dalam sektor Energi, Limbah, dan Proses Industri dan Penggunaan Produk.
Berdasarkan harga pembukaan IDX Carbon hari pertama sebesar Rp 69.600. Sedangkan pada penutupan perdagangan di hari yang sama mencapai Rp 77.000. Artinya, anak usaha BNI itu, mengeluarkan uang sebanyak Rp2,78 miliar-Rp3,08 miliar dalam membeli puluhan ribu unit karbon tersebut.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berharap keterlibatan pihaknya ini dapat mendorong bursa karbon Indonesia semakin berkembang. mendukung target net zero emission Indonesia pada 2030, sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim.
"Tentunya hal ini merupakan langkah lanjutan kami dalam implementasi keuangan berkelanjutan. Sebagai pionir green banking di Indonesia kami akan selalu proaktif bersama Kementerian BUMN untuk terus menyosialisasikan berbagai praktik green economy di Tanah Air," katanya dalam keterangan resminya, Senin 2 Oktober 2023.
Royke menyampaikan, BNI juga telah melakukan perhitungan jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh kegiatan operasional perusahaan. Perbankan yang identik dengan warna oranye ini pun terus mendorong pelaku bisnis mengimplementasikan praktik green economy melalui penyaluran pembiayaan hijau.
"Portofolio pembiayaan hijau BNI telah mencapai Rp 57 triliun pada semester pertama 2023, dan ditargetkan mampu mencapai Rp 62,9 triliun hingga akhir tahun ini, dan tentunya terus kami tingkatkan ke depannya," papar Royke.