Tarif Sewa Gedung Perkantoran Terus Terkoreksi
- Di pasar saat ini pemilik gedung sekarang memberikan insentif dengan menurunkan sewa yang bertujuan dengan menarik penyewa baru
Properti
JAKARTA - Salah satu konsultan properti, Colliers Indonesia menyebut, para pemilik gedung perkantoran di Jakarta dan Surabaya menerapkan strategi untuk mendapatkan penyewa gedung baru sepanjang kuartal 4-2023.
Senior Associate Director Colliers Ferry Salanto mengatakan, tarif sewa di dua area Jakarta mulai terkoreksi karena beberapa gedung diketahui menurunkan tarif dasar sewa. Sedangkan pemilik gedung di Surabaya lebih memilih memberikan promo promo agresif untuk menarik penyewa.
"Di pasar saat ini pemilik gedung sekarang memberikan insentif dengan menurunkan sewa yang bertujuan dengan menarik penyewa baru,"katanya dalam Virtual media briefing Colliers property market Jakarta, Surabaya dan Bali kuartal 4-2023 pada Rabu, 10 Januari 2024.
- Apa Itu HGU? Status Tanah yang Ramai Dibicarakan dalam Debat Capres
- Ma’ruf Amin Jadi Plt Presiden Selama 5 Hari
- Jadwal Pencoblosan di TPS Luar Negeri, Mana yang Paling Awal?
Berdasarkan data Colliers, untuk tarif dasar sewa gedung perkantoran di Jakarta, kawasan Central Business District (CBD) dibaderol Rp239,116 per m2 sedangkan di luar CBD diangka Rp165,502 per m2.
Meskipun gedung kantor yang lebih baru menargetkan penyewa yang sudah cukup lama berkantor pada gedung saat ini untuk melakukan “Relocation”.
Namun kata Ferry, demi menarik penyewa baru, pemilik gedung melakukan beberapa landlords atau memberikan insentif untuk mengurangi capex (initial cost) para calon penyewa baru dengan mengakomodasi biaya yang dilebur dengan biaya sewa bulanan (Fitting-Out) menjadi opsi lain.
Harapannya, tambahan pasok baru menyebabkan naiknya rata-rata harga jual gedung kantor strata-title di Jakarta dan diperkirakan akan terus mengalami kenaikan dalam 2 tahun ke depan di Jakarta.
Sedangkan di Surabaya, penyerapan ruang kantor cukup besar, di mana tingkat hunian perkantoran di Surabaya saat ini tercatat di 66.9% hampir mendekati kondisi sebelum pandemi.
Dari segi biaya sewa, cenderung stabil dibandingkan tahun sebelumnya, sekitar Rp138,832 per m2. Fokus utamanya adalah untuk mengisi kekosongan dan mencapai target tingkat hunian gedung kantor.
Pasalnya di Surabaya ruang kantor yang belum terserap masih cukup tinggi, sektiar 200,000 m2. Penawaran yang diberikan oleh pemilik unit kantor di secondary market juga cukup memberikan tekanan bagi pemilik gedung kantor di Surabaya.
Namun, beberapa Landlords masih memberikan promo-promo yang cukup agresif seperti, (sewa setahun dapat gratis satu tahun, harga sewa tetap sepanjang jangka waktu sewa) sehingga para penyewa masih sangat mungkin mendapatkan kesepakatan harga sewa jauh di bawah rata-rata.