Tatkala Premi Bruto Industri Asuransi Tertekan, Zurich Life Catat Pertumbuhan Positif
- GWP untuk asuransi jiwa mengalami kenaikan 3% yoy, mengungguli pertumbuhan industri yang berada di angka -0,3% yoy.
IKNB
JAKARTA – PT Zurich Topas Life, lini bisnis asuransi jiwa dari Zurich Indonesia, mencatatkan pertumbuhan positif untuk pendapatan premi bruto meskipun industri asuransi jiwa mengalami tekanan di pos tersebut.
Berdasarkan data per Oktober 2024, pendapatan premi bruto (gross written premium/GWP) di segmen Asuransi Harta Benda dan Kerugian (Property & Casualty/P&C) tumbuh sebesar 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Sementara itu, GWP untuk asuransi jiwa mengalami kenaikan 3% yoy, mengungguli pertumbuhan industri yang berada di angka -0,3% yoy.
- Daftar 8 Wanita Terkaya di Indonesia, Ada Investor BYAN
- 6 Negara yang Pernah Bangkrut Karena Utang
- Pentingnya Kebijakan Bunga yang Seimbang untuk Keberlanjutan Fintech Lending
Peningkatan Jumlah Nasabah Sebagai Indikator Kepercayaan
Edhi Tjahja Negara, Country Manager Zurich Indonesia sekaligus Presiden Direktur PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk, menyatakan, sepanjang tahun 2024, Zurich mencatat kemajuan yang signifikan di tiga lini bisnis melalui pendekatan inovatif dan sinergi yang kuat.
“Kami juga melihat peningkatan jumlah nasabah sebesar 17% yoy pada kuartal ketiga tahun ini, menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap komitmen kami dalam menyediakan solusi yang sesuai kebutuhan,” ujar Edhi melalui keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Senin, 25 November 2024.
Asuransi Kendaraan Bermotor Berkontribusi Signifikan
Di tengah tantangan di sektor otomotif, asuransi kendaraan bermotor tetap memberikan kontribusi besar bagi Zurich. Produk asuransi kendaraan konvensional dan syariah mencatat kenaikan GWP sebesar 4%.
Dominasi Asuransi Perjalanan Syariah
Selain itu, di sektor syariah, asuransi perjalanan terus menjadi pilar utama pertumbuhan, dengan kontribusi meningkat 20% yoy dan jumlah polis melonjak 38% yoy.
Hilman Simanjuntak, Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah), mengungkapkan, Zurich memiliki posisi strategis di industri asuransi syariah, terutama untuk produk asuransi perjalanan, yang menjadi pilihan lebih dari 25% jemaah umrah Indonesia pada tahun 2023.
“Kepercayaan ini mendorong kami terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern,” papar Hilman.
Zurich Travel Insurance Catat Lonjakan Polis
Tidak hanya asuransi perjalanan syariah, Zurich Travel Insurance juga menunjukkan kinerja cemerlang dengan pertumbuhan jumlah polis mencapai 143%, menghasilkan GWP lebih dari Rp250 miliar.
Pertumbuhan Asuransi Jiwa Melebihi Industri
Sejalan dengan dua entitas tersebut, lini bisnis asuransi jiwa Zurich juga mencatatkan pertumbuhan yang melampaui rata-rata industri.
Richard Ferryanto, Presiden Direktur PT Zurich Topas Life, menuturkan bahwa kinerja ini didukung oleh produk yang dirancang sesuai kebutuhan masyarakat, terutama asuransi dwiguna dan asuransi kesehatan.
- MEDC dan GOTO Pimpin LQ45 Pagi Ini
- Wuih! Agung Podomoro Raih Hampir Rp 2 T dari Jual Hotel Pullman
- Akuisisi SECP Rampung, TPIA Proyeksikan Lonjakan Pendapatan 5 Kali Lipat
Zurich Plan Protector Pimpin Pertumbuhan Dwiguna
Richard mengatakan, produk dwiguna unggulan, Zurich Plan Protector (ZPP), yang memberikan manfaat perlindungan kesehatan dan keuangan dalam satu polis, mengalami lonjakan jumlah nasabah hingga 436% yoy.
“Ini mencerminkan tingginya permintaan akan solusi proteksi yang terintegrasi dengan investasi bagi keluarga Indonesia," jelas Richard. GWP dari ZPP juga meningkat signifikan sebesar 217% yoy hingga Oktober 2024.
Kinerja Positif Asuransi Kesehatan
Sementara itu, di segmen asuransi kesehatan, Zurich Optimal Health Assurance (ZOHA) mencatat kenaikan GWP sebesar 43% yoy. Produk asuransi kesehatan kumpulan, Medicillin, turut menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan GWP hingga 55% yoy.