<p>Outlet Baba Rafi di China / Babarafi.co.id</p>
Korporasi

Tawarkan Harga Rp120-Rp130 per Saham, Kebab Baba Rafi Siap IPO

  • Emiten warlaba yang akan menggunakan kode RAFI tersebut akan melepas 948.090.000 lembar saham atau setara 30,31% dari total saham yang dimiliki

Korporasi

Rizky C. Septania

JAKARTA- PT Sari Kreasi Boga yang mengelola merek Kebab Turki Baba Rafi dikabarkan siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggelar aksi korporasi Initial Public Offering (IPO).

Mengutip inforamsi dari e-IPO pada Senin, 18 Juli 2022, emiten warlaba yang akan menggunakan kode RAFI tersebut akan melepas 948.090.000 lembar saham atau setara 30,31% dari total saham yang dimiliki.

Per lembar sahamnya, RAFI akan mematok harga kisaran Rp120-Rp130 per lembar saham. Adapun periode bookbuilding akan berlangsung mulai hari ini dan berakhir pada 22 Juli 2022.

Guna melancarkan aksi IPO, RAFI menunjuk Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. Jika aksi ini berjalan mulus hingga tanggal pencatatan, RAFI  akan terdaftar sebagai saham sektor consumer non-cylicals dengan bidang usaha penjualan bahan baku dan waralaba makanan dan minuman.

Selain IPO, RAFI juga dikabarkan akan menerbitkan waran rasio 2:1 dengan harga exercise Rp163.

Sebagai informasi, PT Sari Kreasi Boga merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan bahan baku dan waralaba makanan dan minuman. Salah satu produknya yang menjamur di Indonesia adalah Kebab Baba Rafi.

Selain Kebab Baba Rafi, franchise lainnya yang ada di bawah naungan perusahaan adalah Container Kebab by Babarafi, Smokey Kebab, Sueger, Kebab Kitchen, Babarafi Café, Ayam Utuh, Jellyta, Raffi Express, dan Ayam Pul.

Berdasarkan laporan, perseroan kini memiliki 969 outlet mitra waralaba. Mitra tersebut tersebar di seluruh kota besar yang ada di Indonesia seperti DKI Jakarta, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, D.I.Y Yogyakarta, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.