Ilustrasi rumah subsidi.
Nasional

Tekan Backlog Perumahan, Pemerintah Rencanakan Penyaluran FLPP 2024 Sebesar Rp21,04 Triliun

  • Guna tekan backlog perumahan, pemerintah melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) merencanakan penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk tahun 2024 sebesar Rp21,04 triliun atau sebanyak 166 ribu unit rumah.
Nasional
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Guna tekan backlog perumahan, pemerintah melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) merencanakan penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk tahun 2024 sebesar Rp21,04 triliun atau sebanyak 166 ribu unit rumah.

Angka ini didapat dari alokasi dana FLPP dalam Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) sebesar Rp13,72 triliun. Untuk pengembalian pokok atas dana yang sudah digulirkan sebesar Rp7,09 triliun, dan saldo awal dana FLPP per Januari 2024 sebesar Rp230,97 miliar

Berdasarkan Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2024, diharapkan kontribusi program FLPP dalam rangka mengurangi backlog kepemilikan rumah bagi MBR yaitu sebesar 1,3%. Kontribusi program FLPP sejak 2010 hingga 2024 terhadap backlog kepemilikan rumah MBR diperkirakan mencapai 7,5%.

Untuk diketahui, Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan backlog perumahan rakyat masih sebesar 12,1 juta.

Adapun data pada tahun 2022 menunjukkan sebanyak 93% backlog kepemilikan sebagian besar berasal dari MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) serta sebanyak 60% didominasi oleh MBR yang bekerja pada sektor informal.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2023 BP Tapera telah menyalurkan dana FLPP kepada masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR sebanyak 229 ribu unit atau senilai Rp26,32 triliun.

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Komisioner BP Tapera Adi Setianto pada Selasa, 12 Desember 2023 dikutip TrenAsia.com dari Antara “Berkat kerja sama yang baik dari semua tim, bank penyalur dan pengembang serta BP Tapera maka target 2023 ini dapat kami capai. Ini bentuk komitmen tinggi dari semua pemangku kepentingan,” ujar Adi. 

Penyaluran dana FLPP tahun 2023 ini disalurkan oleh 40 bank penyalur, dimana dari 229.000 unit, terdiri dari 228.914 unit rumah tapak senilai Rp26,31 triliun dan 86 unit rumah susun senilai Rp11,94 miliar. Ke depannya bank penyalur yang menyalurkan dana FLPP semakin banyak dan tidak hanya fokus pada rumah tapak tetapi juga rumah susun.

Sebagai informasi, BP Tapera dibentuk oleh pemerintah dalam rangka untuk mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi MBR melalui pembiayaan dana murah berkelanjutan berlandaskan gotong-royong.