Tekan Beban Bunga, Laba Bersih Bank BJB Melesat 18 Persen Jadi Rp1,41 Triliun
- JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih double digit 18% year on year (yoy) pada kuartal III-20
Korporasi
JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mencatatkan pertumbuhan laba bersih double digit 18% year on year (yoy) pada kuartal III-2021. Kuatnya pertumbuhan ini ditopang oleh beban bunga yang ditekan emiten bersandi BJBR tersebut.
Laba bersih Bank BJB melesat dari Rp1,20 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp1,41 triliun pada kuartal III-2021. Sementara itu, pendapatan bunga perseroan mengalami peningkatan 6% yoy menjadi Rp9,75 triliun.
Di sisi lain, beban bunga turun 9% yoy dari Rp4,4 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp4,09 triliun pada kuartal III-2021. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih (Net interest income/NII) BJBR terdongkrak menjadi Rp5,6 triliun dari sebelumnya Rp4,7 triliun.
Efisiensi ini juga tercermin dari Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang turun tipis dari 84,44% pada kuartal III-2020 menjadi 82,88% pada kuartal III-2021. Sementara Net Interest Margin (NIM) BJBR parkir di level 5,66% atau meningkat dibandingkan kuartal III-2020 yang hanya 5,52%.
- Patok Harga IPO Rp775 – Rp975, Mitratel Bakal Cetak Rekor Raup Rp24,9 Triliun
- Keren! Sinar Mas Land Borong 9 Penghargaan di Golden Property Awards 2021
- Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp100 Miliar ke Mitra UKM Bumi Pangan Utama
Kinerja ini turut mendorong laba per saham (Earning per Share/EPS) di Bank BJB dari Rp121,99 pada kuartal III-2020 menjadi Rp144,22 per lembar pada kuartal III-2021. Capain ini dibarengi dengan penambahan ekuitas perseroan dari Rp11,95 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp12,35 triliun pada kuartal III-2021.
Dari segi intermediasi, BJBR membukukan penyaluran kredit sebesar Rp101,26 triliun atau tumbuh 6% year to date (ytd). Di saat yang bersamaan, Non performing loan (NPL) BJBR susut menjadi 1,26% (gross) dan 0,36% (net) dari posisi sebelumnya 1,50% (gross) serta 0,45% (net).
Peningkatan lebih agresif berada pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang melesat 17% ytd menjadi Rp124,43 triliun.
Sebanyak 41,26% DPK tersebut terdiri dari dana murah (CASA) sebesar Rp51,34 triliun atau meningkat dibandingkan posisi akhir 2020 yang hanya Rp43,40 triliun. Kinerja intermediasi yang kokoh ini membawa BJBR mengalami peningkatan total aset dari Rp140,93 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp159,25 triliun pada kuartal III-2021.
Likuiditas BJBR masih kuat dengan catatan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 78,27% atau turun tipis dibandingkan kuartal III-2020 sebesar 78,37%. Penurunan juga tampak dari pos Cost to Income Ratio (CIR) dari 70,33% pada kuartal III-2020 menjadi 66,73% pada kuartal III-2021.