Tekan Inflasi, Tito Minta Warga Gencar Tanam Cabai Sendiri
- Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyampaikan bahwa berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, inflasi bulan Agustus mengalami peningkatan sedikit dibandingkan dengan bulan Juli. Inflasi tahunan mencapai 3,27 persen, sedikit lebih tinggi dari angka sebesar 3,08 persen yang tercatat pada bulan Juli.
Nasional
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti peningkatan inflasi bulan Agustus dibanding bulan sebelumnya. Inflasi tahunan Agustus mencapai 3,27%, sedikit lebih tinggi dari inflasi Juli yang tercatat 3,08% yang tercatat pada bulan Juli.
Tito mendorong warga melakukan Gerakan Tanam dengan masif, salah satunya menanam cabai untuk menekan inflasi. Menurut Tito, cabai menjadi salah satu komoditas yang perlu menjadi perhatian karena berpotensi memicu inflasi.
“Harus kita perhatikan bahwa beberapa komoditas yang berkontribusi (dalam inflasi), di antaranya beras, cabai rawit, dan cabai merah,” ujar Mendagri, dikutip Selasa 12 September 2023.
Dalam hal komoditas cabai rawit dan cabai merah, Mendagri berharap pelaksanaan Gerakan Tanam dapat menjadi solusi untuk mengatasi kenaikan harga cabai merah di daerah-daerah yang mengalami kekurangan pasokan.
“Kami berharap agar cabai rawit dan cabai merah dapat diatasi melalui implementasi Gerakan Tanam di berbagai daerah, terutama di daerah-daerah yang mengalami defisit dan mengalami kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit,” ujar Mendagri.
- Rilis Pekan Ini, Apa Saja yang Baru dari Seri iPhone 15?
- 5 Fakta di Balik Terbakarnya Bukit Teletubbies Gunung Bromo
- Vietnam Airlines Borong 50 Boeing 737 Max Senilai Rp112.5 Triliun
Dalam hal komoditas beras, Tito mendorong peningkatan tingkat serapan dan produksi dalam negeri. Selain upaya meningkatkan serapan dan produksi dalam negeri pada masalah beras, Bulog dan Badan Pangan juga tengah bekerja keras untuk memperkuat cadangan stok pemerintah. "Termasuk dengan menggunakan mekanisme impor,” ungkapnya.
Untuk mengendalikan kenaikan harga beras, Mendagri memberikan instruksi untuk melakukan intervensi harga melalui Badan Pangan Nasional dan Bulog di tingkat pusat. Selain itu, juga diperlukan penggunaan mekanisme bantuan sosial yang akan dijalankan oleh Kementerian Sosial.
“Kami berharap agar daerah-daerah juga melakukan pemeriksaan terhadap stok beras di wilayah mereka bekerja sama dengan Bulog. Langkah pemeriksaan ini harus dilakukan secara berkala untuk mengawasi perubahan harga dan segera mencari solusi jika terjadi kenaikan harga beras di wilayah mereka,” instruksinya.
Mendagri juga memberikan instruksi kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan intervensi dengan memberikan subsidi logistik guna mendukung distribusi beras di daerah terpencil.
“Inisiatif untuk memberikan subsidi logistik ini dapat diimplementasikan untuk memberikan dukungan kepada wilayah-wilayah terpencil dan pulau-pulau, sehingga dapat mencegah terjadinya kenaikan harga yang tinggi dan memberatkan bagi masyarakat,” ucapnya.