Teken Kesepakatan Investasi Rp17 Triliun, Arab Saudi Upayakan Kemandirian Sektor Kesehatan
- Kerja sama tersebut juga diharapkan mampu hadirkan 3.800 lapangan pekerjaan baru.
Dunia
RIYADH - Kementerian Investasi Arab Saudi teken sejumlah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) senilai US$1,07 miliar) atau sekitar Rp17 triliun (kurs Rp15.898) bersama dengan perusahaan internasional dan lokal di sektor kesehatan.
MoU tersebut ditandatangani pada Forum Kesehatan Global pada Minggu, 29 Oktober 2023 di Riyadh dan menjadi salah satu upaya negara itu untuk mencapai swasembada di sektor kesehatan.
Kerja sama tersebut juga diharapkan mampu hadirkan 3.800 lapangan pekerjaan baru dalam sektor kesehatan di Arab Saudi.
Kesepakatan tersebut bertujuan untuk memindahkan produksi peralatan medis penting seperti sensor, stent, dan jahitan ke fasilitas produksi lokal. Produksi tersebut juga mencakup barang-barang medis seperti perangkat prostetik, peralatan ortopedi, dan perawatan luka, seperti dilansir dari Arab News.
- Berkat Sinetron, Pendapatan Multivision Plus Milik Raam Punjabi Naik jadi Rp231 Miliar
- Moncer! Laba Bersih Bumi Serpong Damai (BSDE) Kuartal III-2023 Melesat 92 Persen
- Masih Darurat Sampah, Asosiasi Hotel, Restoran dan Pariwisata Bandung Komitmen Kelola Sampah dari Hulu
Dalam forum tersebut, Arab Saudi mengumumkan akan mengenalkan program asuransi komprehensif yang dibiayai oleh negara untuk seluruh penduduknya pada tahun 2026, sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam Visi 2030.
Program Asuransi Nasional tersebut, sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Arab Saudi, Fahad Al-Jalajel, tidak memerlukan pembaharuan tahunan dan akan memberikan perlindungan seumur hidup bagi seluruh penduduk Arab Saudi.
Selain itu, program tersebut akan menghapus sejumlah batasan tertentu, yang berarti tidak akan ada keharusan persetujuan terlebih dahulu dan akan menyederhanakan proses bagi penerima manfaat.
Pada kesempatan yang sama, Al-Jalajel juga mengungkapkan peluang investasi di sektor kesehatan dengan total perkiraan investasi mencapai 330 miliar Riyal Saudi atau sekitar Rp1.398,69 triliun (kurs Rp4.238) hingga tahun 2030.
Al-Jalajel menyebutkan kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) Arab Saudi diproyeksikan akan mencapai 318 miliar Riyal Saudi (Rp1.347,8 triliun) pada tahun 2030.