IMT-GT Kembangkan AI dan Blockchain untuk Peningkatan Produk Halal
Fintech

Teknologi Blockchain Bisa Percepat Klaim Industri Asuransi

  • Selama bertahun-tahun, metode klaim asuransi di Indonesia cenderung tradisional dan manual, seperti sistem cashless dan reimbursement, yang sering kali memakan waktu dan kurang transparan. Blockchain memberikan solusi dengan memungkinkan pemegang polis untuk memiliki kontrol penuh terhadap data pribadi mereka.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Teknologi blockchain dan prinsip mutual aid menawarkan solusi revolusioner untuk mengoptimalkan proses klaim dalam industri asuransi di Indonesia. 

Selama bertahun-tahun, metode klaim asuransi di Indonesia cenderung tradisional dan manual, seperti sistem cashless dan reimbursement, yang sering kali memakan waktu dan kurang transparan.

Blockchain memberikan solusi dengan memungkinkan pemegang polis untuk memiliki kontrol penuh terhadap data pribadi mereka. 

Dengan sistem terdesentralisasi, setiap anggota dalam jaringan blockchain mendapatkan akses yang sama terhadap informasi klaim, mengeliminasi kebutuhan perantara seperti perusahaan asuransi. 

Asih Karnengsih, Direktur Eksekutif Asosiasi Blockchain Indonesia dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (ABI & Aspakrindo), menekankan bahwa blockchain memiliki potensi besar untuk meningkatkan keamanan data, transparansi, dan efisiensi dalam proses klaim asuransi. Dengan demikian, kepercayaan kepada asuransi pun dapat meningkat.

Blockchain dapat membangun kembali kepercayaan pengguna dan meningkatkan efisiensi sistem asuransi," ujar Asih dikutip dari keterangan resmi, Senin, 22 April 2024.

Dalam aspek keamanan, blockchain menggunakan kriptografi canggih untuk menyimpan data dengan aman dan tidak dapat diubah. Setiap transaksi klaim dicatat dalam blok yang dienkripsi dan saling terhubung dengan konsisten.

Sementara itu, konsep mutual aid juga dapat mengubah wajah industri asuransi di Indonesia. Mutual aid adalah bentuk organisasi di mana anggota memberikan dukungan finansial dan emosional satu sama lain dalam situasi tertentu seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan. 

Baca Juga: Manfaat AI untuk Industri Asuransi, Apakah Bisa Menggantikan Fungsi Agen?

Dengan mutual aid, anggota tidak terikat pada satu perusahaan asuransi, memberikan mereka kebebasan dan kontrol lebih besar terhadap keputusan finansial mereka. 

Prinsip ini sejalan dengan filosofi blockchain, yang mengedepankan kontrol dan kebebasan individu terhadap data dan keputusan mereka sendiri.

Dalam konteks teknologi blockchain, klaim asuransi, seperti proteksi kesehatan, dapat dilakukan melalui smart contract

Contohnya, jika ada klaim terkait kecelakaan mobil, smart contract dapat secara otomatis memproses pembayaran klaim setelah dokumen yang diperlukan diajukan dan diverifikasi.

Penerapan blockchain dan konsep mutual aid tidak hanya meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam industri asuransi, tetapi juga membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem asuransi. 

Apa Itu Blockchain?

Blockchain adalah sebuah teknologi yang memungkinkan penyimpanan dan transmisi data secara transparan, aman, dan efisien. Dalam bentuknya yang paling sederhana, blockchain dapat diibaratkan sebagai buku besar digital yang terdistribusi dan terenkripsi. Setiap transaksi atau catatan yang dimasukkan ke dalam blockchain disebut dengan blok, dan setiap blok saling terhubung satu sama lain dalam urutan waktu, membentuk rantai (chain).

Bagaimana Cara Kerja Blockchain?

  1. Transaksi Dilakukan: Setiap kali transaksi baru dilakukan, misalnya transfer Bitcoin, transaksi tersebut akan dikumpulkan bersama transaksi lainnya dalam satu blok.
  2. Verifikasi: Setelah blok terisi penuh, blok tersebut akan diverifikasi oleh jaringan komputer (node) yang terhubung dalam jaringan blockchain. Proses verifikasi ini memastikan keabsahan dan integritas transaksi.
  3. Pembuatan Blok Baru: Setelah diverifikasi, blok tersebut akan ditambahkan ke rantai dengan cara khusus yang disebut "proof of work" atau "proof of stake", tergantung pada jenis konsensus yang digunakan oleh blockchain tertentu.
  4. Pengenkripsian: Setiap blok yang ditambahkan ke dalam blockchain dienkripsi dan terhubung dengan blok sebelumnya, menciptakan rantai blok yang aman dan tidak dapat diubah.

Baca Juga: Perbedaan Antara Token dan Koin di Ekosistem Kripto

Keuntungan Teknologi Blockchain

  1. Desentralisasi: Tidak ada otoritas pusat atau pihak ketiga yang mengontrol blockchain, sehingga meningkatkan keamanan dan transparansi.
  2. Keamanan: Karena setiap blok dienkripsi dan terhubung dengan blok sebelumnya, sangat sulit untuk memalsukan atau mengubah data yang sudah ada di dalamnya.
  3. Efisiensi: Transaksi dapat dilakukan secara langsung antara dua pihak tanpa perlu melalui perantara, sehingga mempercepat proses dan mengurangi biaya.

Aplikasi Blockchain

  1. Mata Uang Kripto: Seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya yang digunakan sebagai alat tukar digital.
  2. Smart Contracts: Kontrak digital yang otomatis mengeksekusi kondisi-kondisi tertentu ketika terpenuhi, tanpa perlu intervensi manusia.
  3. Supply Chain Management: Melacak asal-usul dan perjalanan suatu produk dari produsen hingga konsumen.
  4. Keuangan: Pembiayaan peer-to-peer, asuransi, dan manajemen risiko.