<p>Pengerjaan Pembangunan Flyover Purwosari di Solo</p>
Nasional

Teknologi Canggih Bangun Flyover Purwosari

  • Pembangunan flyover ini digarap oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dengan menelan biaya mencapai Rp104,672 miliar.

Nasional
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerapkan teknologi mortar busa demi mempercepat pembangunan jalan layang (flyover) Purwosari di Kota Solo, Jawa Tengah.

Dikutip dari akun Twitter resmi @KemenPU pada Selasa, 17 Maret 2020, disebutkan teknologi ini dapat menghemat waktu konstruksi hingga 40% jika dibandingkan dengan pengerjaan konstruksi konvensional.

“Saat ini progres pembangunan flyover Purwosari mencapai 10,9% dan dijadwalkan selesai Desember 2020,” tulis Kementerian PUPR.

Teknologi hasil inovasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (PUSJATAN) ini, merupakan optimalisasi penggunaan busa (foam) dengan mortar yaitu pasir, semen, dan air yang berkekuatan tinggi sehingga ideal menjadi dasar atau perkerasan jalan pada tanah lunak.

Lebih lanjut, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VII Semarang Akhmad Cahyani menyatakan teknologi ini dikembangkan secara sederhana dengan menggunakan metode timbunan ringan.

“Struktur baja bergelombang dicampur dengan bahan pasir dan semen yang telah diatur mutu kekuatannya sehingga memiliki keunikan dalam menghemat anggaran belanja konstruksi hingga 15%,” papar Akhmad.

Kemudian, selain dapat menghemat waktu dan biaya konstruksi, penerapan teknologi mortar busa lebih ramah lingkungan. Hal itu terjadi karena menggunakan material konstuksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan pengerjaan secara konvensional.

Kementerian PUPR menyebutkan Flyover Purwosari dibangun untuk mengatasi kemacetan akibat perlintasan sebidang rel kereta Solo-Yogyakarta. Jalan layang ini memiliki panjang 700 meter dengan jalan pendekat 202,40 meter di sisi Barat dan 240,68 meter di sisi Timur.

Pembangunan flyover ini juga bagian dari program sterilisasi 500 perlintasan jalan dan kereta yang dilakukan Kementerian PUPR guna mendukung proyek pengembangan jalur kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya.

Adapun, pembangunan flyover ini digarap oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dengan menelan biaya mencapai Rp104,672 miliar. (SKO)