Industri

Teknologi Jadi Kunci UKM Selamat Saat Krisis Corona

  • Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Badan Pengurus DKI Jakarta (HIPMI JAYA), Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan bahwa omzet UKM Indonesia telah berkurang hingga 70% dalam sepekan terakhir.

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi salah satu sektor yang paling terdampak mewabahnya pandemi virus corona (Covid–19).

Berbeda dengan krisis ekonomi pada 1998 dan 2008, UKM dapat menjadi penopang ekonomi karena mayoritas mereka belum mendapatkan akses finansial dan permodalan sehingga tidak mendapatkan pengaruh besar.

“Di masa sekarang ini penggunaan teknologi akan menjadi solusi terbaik untuk membantu roda perekonomian UKM tetap berjalan,” ujar Standie Nagadi, VP Marketing Mekari, dikutip dalam keterangan pers, Kamis, 26 Maret 2020.

Selain bantuan modal, pemasaran melalui media sosial dan automasi pembukuan akan memudahkan UKM untuk menyusun strategi yang sekiranya tepat guna kelangsungan usaha saat ini dan kedepannya.

Dilansir dari data Goldman Sachs bahwa sebanyak 96% pemilik UKM di Amerika Serikat menyatakan mereka telah merasakan dampak dari pandemi Covid-19 dan 75% dari usaha mereka mengalami penurunan penjualan.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Badan Pengurus DKI Jakarta (HIPMI JAYA), Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan bahwa omzet UKM Indonesia telah berkurang hingga 70% dalam sepekan terakhir.

Pemerintah juga merealokasi beberapa pos dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ke tiga prioritas, yakni kesehatan masyarakat, bantuan sosial, dan insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan UKM agar bisa tetap berproduksi dan terhindar dari pemutusan hubungan kerja (PHK).

Mekari sebagai perusahaan software as a service yang mempunyai produk Jurnal, software akuntansi online berbasis cloud. Jurnal memberikan beberapa tips yang dapat diterapkan oleh UKM di masa ini, antara lain:

Pertama, manfaatkan media sosial sebagai channel utama pemasaran. Banyak UKM di Indonesia yang saling bantu usaha satu sama lain saat ini, mulai dengan aktif menceritakan produk atau usaha, memberikan promo, hingga minta bantuan teman untuk promosikan usaha.

Kedua, pastikan arus kas terjaga dengan sehat. Arus kas menjadi unsur paling penting dalam bisnis, sehingga para pemilik usaha harus mampu mengelola uang tunai secara optimal dan baik, salah satunya menggunakan perangkat lunak untuk akuntansi online.

Ketiga, rencanakan ulang pendapatan dan pangkas anggaran biaya. Pemilik usaha harus dapat memilah pos anggaran mana yang menjadi prioritas dan melakukan penyesuaian budget dengan kondisi saat ini untuk mengupayakan usaha tetap berjalan dengan risiko yang dapat diantisipasi.

Keempat, selalu monitor transaksi bisnis. Lakukan transaksi perbankan secara online di rumah pada masa ini.

Kelima, perhatikan mondisi stok barang. Cek status persediaan barang secara berkala dan real time. Monitor persediaan barang juga diperlukan untuk memperoleh referensi misal produk mana yang paling diminati dan kurang diminati, produk mana yang akan segera habis masa berlakunya, stok yang kosong, dan sebagainya. (SKO)