Telan Pil Pahit, Bentoel Internasional Rugi Rp2,6 Triliun Sepanjang 2020
Alih-alih untung, pada periode ini Bentoel mencatat rugi hingga Rp2,6 triliun, berbanding terbalik dengan capaian 2019 yang masih laba Rp50,6 miliar.
Korporasi
JAKARTA – Emiten rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) harus menelan pil pahit sepanjang 2020. Alih-alih untung, pada periode ini perusahaan mencatat rugi hingga Rp2,6 triliun, berbanding terbalik dengan capaian 2019 yang masih laba Rp50,6 miliar.
Pendapatan RMBA juga tertekan menjadi Rp13,8 triliun, merosot hingga 33,6% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama 2019 sebesar Rp20,8 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan tersebut disumbang oleh pihak ketiga sebesar Rp10,9 triliun dan pihak berelasi sebesar Rp2,8 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Padahal, beban pokok pendapatan sudah ditekan dari minus Rp17,7 triliun sepanjang 2019 menjadi minus Rp12,5 triliun pada tahun lalu.
Terkait hal ini, penurunan juga terjadi pada kas dan setara kas akhir yang dibukukan RMBA. Pada 2020, jumlah pos ini minus Rp243,08 miliar, sedangkan pada 2019 minusnya mencapai Rp662,3 miliar.
Adapun jumlah liabilitas jangka pendek juga menurun 39,1% yoy menjadi Rp3,7 triliun. Pada 2019, jumlah liabilitas jangka pendek tercatat Rp6,08 triliun. Kemudian untuk jumlah liabilitas jangka panjang, nilainya naik 16% yoy dari Rp2,5 triliun pada 2019 menjadi Rp2,9 triliun pada 2020.
Alhasil, total aset RMBA juga ikut turun hingga 27,05% yoy, dari Rp17 triliun menjadi Rp12,4 triliun.(RCS)