Telefast Gandeng Mandiri Perluas Layanan Logistik
- Emiten grup MCAS PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) menggandeng PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk memperluas layanan logistik perusahaan.
Korporasi
JAKARTA - Emiten grup MCAS PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) menggandeng PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk memperluas layanan logistik perusahaan.
Lewat kerja sama ini, perseroan menambah jenis layanan yang disediakan oleh Mandiri Agen, dari semula hanya transaksi perbankan dan pembayaran akan ditambah dengan layanan logistik (penerimaan paket, pengiriman paket atau barang ke seluruh Indonesia dengan menggunakan jasa Droper), serta Mandiri Agen akan menjadi salah satu bagian dari titik drop point Droper.
Sebaliknya, drop point (Droper) nantinya akan dapat melayani transaksi perbankan dan pembayaran yang selama ini disediakan oleh Mandiri Agen.
Direktur PT Telefast Indonesia Tbk Risky Nayendra mengatakan dipilihnya penambahan channel layanan Mandiri Agen bukan tanpa alasan. Seperti diketahui, Mandiri Agen adalah mitra Bank Mandiri yang berfungsi untuk melayani kebutuhan transaksi perbankan dan pembayaran bagi nasabah Bank Mandiri tanpa harus datang ke cabang bank. Jumlah Mandiri Agen saat ini tak kurang dari 110.000 agen yang tersebar di seuruh Indonesia.
- OpenAI Bagi-Bagi Uang Rp296 Juta, Ini Syaratnya
- 7 Kunci Sukses dalam Segala Aspek Kehidupan Menurut Ahli
- Melihat Kemampuan TCG Anadolu, Kapal Perang Terbesar Milik Turkiye
“Kami menyadari bahwa inovasi dan kolaborasi harus terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja, memperkuat daya saing, dan memberikan kemudahan layanan logistik kepada masyarakat,” kata Risky dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis, 13 April 2023.
Saat ini perseroan telah berhasil tumbuh secara eksponensial dalam memperluas jaringan drop point logistik hingga lebih dari 10.000 titik. Kerja sama ini diharapkan akan membuat jaringan drop point perseroan tumbuh semakin eksponensial.
Sebelumnya perseroan juga membelanjakan dana hasil IPO pada September 2021 lalu untuk sejumlah modal kerja. Di antaranya untuk peningkatan modal kerja sebesar Rp50,3 miliar, peningkatan investasi di bidang teknologi informasi sebesar Rp17,9 miliar serta pengembangan dan pembinaan SDM usebesar Rp3,1 miliar. Dengan begitu total dana hasil IPO yang digunakan sebesar Rp71,4 miliar.