Telepon Trump, Raja Salman Bilang Bersedia Mencari Solusi Permanen dan Adil untuk Palestina
RIYADH-Presiden Amerika Donald Trump dan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz telah melakukan percakapan telepon di mana Raja Saudi menyatakan kesediaan untuk mencapai solusi permanen dan adil bagi perjuangan Palestina untuk membawa perdamaian. Saudi Press Agency (SPA) melaporkan Minggu 6 September 2020 , Raja Salman juga menambahkan bahwa itu adalah titik awal untuk upaya Kerajaan dan […]
Nasional & Dunia
RIYADH-Presiden Amerika Donald Trump dan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz telah melakukan percakapan telepon di mana Raja Saudi menyatakan kesediaan untuk mencapai solusi permanen dan adil bagi perjuangan Palestina untuk membawa perdamaian.
Saudi Press Agency (SPA) melaporkan Minggu 6 September 2020 , Raja Salman juga menambahkan bahwa itu adalah titik awal untuk upaya Kerajaan dan Prakarsa Perdamaian Arab tahun 2002.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Furhan mengomentari kesepakatan masa depan Israel-UEA dengan mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi tetap teguh dalam posisinya pada perjuangan Palestina dan mendukung Inisiatif Perdamaian Arab serta resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan untuk menciptakan kemerdekaan Negara Palestina dengan ibu kota di Yerusalem Timur.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ketegangan meningkat di kawasan itu setelah Uni Emirate Arab (UEA) dan Israel mencapai kesepakatan yang akan menjadikan Emirates negara Arab ketiga dalam sejarah modern yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara Israel.
UEA mengatakan bahwa terlepas dari normalisasi hubungan dengan Israel, mereka tetap tidak menentang pembentukan negara Palestina yang merdeka. Pada bulan Agustus, kedua negara mencapai kesepakatan di mana Israel akan menangguhkan rencana aneksasi Tepi Barat. Kesepakatan itu ditanggapi secara negatif oleh otoritas Palestina.
Para pemimpin Palestina dan Arab secara tradisional bersikeras untuk memulihkan perbatasan antara Israel dan Palestina ke tempat sebelum Perang Enam Hari 1967 sebagai dasar perdamaian