Teleskop
Sains

Teleskop, Gerbang Manusia Memahami Angkasa Raya

  • Tahun 1609 menjadi titik perjalanan manusia memperlajari benda benda angkasa ketika Galileo Galilei menjadi orang pertama yang mengarahkan teleskop ke langit.
Sains
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Sejarah panjang manusia dalam pengamatan langit malam telah berkembang pesat sejak penemuan teleskop pada awal abad ke-17. 

Tahun 1609 menjadi titik perjalanan manusia memperlajari benda benda angkasa ketika Galileo Galilei menjadi orang pertama yang mengarahkan teleskop ke langit. Meskipun teleskopnya hanya dapat memperbesar objek sebesar20 kali, namun ia merevolusi ilmu astronomi dengan penemuan-penemuan penting.

Salah satu pencapaian Galileo yang paling terkenal adalah pengamatannya terhadap Bulan, dengan teleskopnya dia mengungkapkan gunung-gunung yang sebelumnya tidak terlihat. Selain itu, ia menemukan empat satelit besar Jupiter yang dikenal sebagai satelit Galilei, serta mengamati fase-fase peredaran planet Venus yang mendukung model heliosentris Nicolaus Copernicus. Galileo juga memperkenalkan dunia pada kenyataan bahwa Bima Sakti terdiri dari milyaran bintang, hal ini cukup mengguncang pandangan tradisional tentang alam semesta pada masa itu.

Setelah era Galileo, Isaac Newton menciptakan reflektor teleskop pada abad ke-17. Teleskop ini menggunakan cermin sebagai pengganti lensa dan menjadi awal penggunaan perangkat optik yang lebih besar dan lebih kuat.

Pada era sekarang teleskop yang memiliki cermin berukuran luar biasa sebesar 10,4 meter adalah teleskop Gran Telescopio Canarias. Teleskop ini menjadi salah satu yang terbesar di dunia dan menunjukkan betapa jauh teknologi teleskop telah berkembang sejak masa Galileo.

Teleskop tidak hanya berkembang dalam hal ukuran fisik, tetapi juga dalam jangkauan panjang gelombang cahaya yang dapat diamati. Pada abad ke-20, astronomi mengalami lonjakan revolusioner ketika panjang gelombang baru ditemukan.

Pada tahun 1928, seorang insinyur perusahaan telepon bernama Karl Jansky membangun antena radio untuk melacak gangguan dalam panggilan telepon. Namun, yang mengejutkan, ia menemukan bahwa beberapa gangguan radio tersebut berasal dari bintang-bintang, khususnya yang berada di pusat galaksi. Inilah awal mula astronomi radio.

Setelah penemuan tersebut teleskop tidak lagi terbuat dari cermin kaca saja, melainkan menggunakan piringan logam raksasa, seperti yang digunakan oleh Five-hundred-meter Aperture Spherical Radio Telescope (FAST). Teleskop jenis ini mampu mengamati angkasa raya dalam berbagai panjang gelombang, termasuk cahaya inframerah, ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mendalami pemahaman mereka tentang alam semesta di luar apa yang dapat dilihat dengan mata manusia.

Teleskop telah membantu manusia memahami alam semesta dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, dan evolusi teknologi ini masih berlanjut, membuka pintu untuk penemuan-penemuan luar biasa di masa depan.