<p>Gedung Merah Putih milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) / Dok. Kementerian BUMN</p>
Korporasi

Telkom Indonesia Genjot Digitalisasi Melalui ESG

  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sangat menyadari pentingnya stiap aspek kehidupan manusia zaman sekarang memerlukan digitalisasi. Namun tetap minimalkan dampak negatif dengan menerapkan aspek tata kelola,sosial dan lingkungan (ESG).

Korporasi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sangat menyadari pentingnya stiap aspek kehidupan manusia zaman sekarang memerlukan digitalisasi. Namun tetap minimalkan dampak negatif dengan menerapkan aspek tata kelola,sosial dan lingkungan (ESG).

Telkom ingin membangun bisnis keberlanjutan dengan mengupayakan pengembangan dan perluasan infrastruktur telekomunikasi berbasis digital ke semua wilayah Indonesia bahkan sampai ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), sehingga masyarakat akan merasakan dampaknya baik secara sosial maupun ekonomi.

Dari aspek lingkungan Telkom Group memanfaatkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan berupa Fuel Cell dan Solar Cell (tenaga surya). Sebanyak 216 BTS telah memanfaatkan Fuel Cell, 847 BTS telah memanfaatkan Solar Cell di 2021.

Berhasil melakukan 15,9% pengurangan energi listrik, 16% pengurangan emisi karbon dan 362 ribu rim penggunaan kertas untuk mengurangi dampak lingkungan dari kerja perseroan.

Telkom dan Entitas Anak berupaya untuk meminimalkan dampak buruk bagi lingkungan dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim, demi manfaat jangka panjang bagi Perseroan maupun lingkungan dan masyarakat sekitar.

Dalam kegiatan operasional komunikasi dan konektivitas, emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar dihasilkan dari konsumsi energi oleh data center. Terdapat peningkatan jumlah data center NeucentrIX pada tahun 2019 hingga 2020 yang terletak di Jakarta, Semarang, Banjarmasin, dan Pekanbaru.

Upaya perseroan dalam menurunkan emisi karbon dilakukan melalui pengurangan konsumsi energi listrik dan BBM. Pada tahun 2021, emisi CO2 yang dihasilkan turun 53.533 tonCO2 eq atau 16% dari tahun lalu.

Aspek sosial diantaranya ketenagakerjaan, Hak Asasi Manusia, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pengembangan kompetensi, representasi gender di tempat kerja, penanganan keluhan konsumen, hingga pemberdayaan masyarakat.

Menerapkan Flexible Working Arrangement (FWA), memastikan keselamatan dan kesehatan kerja, meningkatkan peran perempuan dalam perusahaan, mengembangkan kompetensi karyawan, serta menjalankan pengelolaan ketenagakerjaan yang adil.

Telkom mengalokasikan Rp148,9 miliar untuk program Pendidikan dan pelatihan selama 2021, ada 24,5% perempuan yang menduduki jabatan manajerial serta memperoleh 86,59% employee engagement index di 2021.

Untuk masyarakat perseroan mengelontorkan dana total penyaluran dana untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMK) sebesar Rp223,28 miliar dan penyaluran dana untuk program TJSL sebesar Rp124,76 miliar.

Infrastruktur yang dimiliki TelkomGroup telah menjangkau 95% populasi di Indonesia, termasuk di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), yang seluruhnya bersifat komersial.